Terpilihnya Ferdinand Marcos Jr Menjadi Presiden Menandai Kebangkitan Keluarga Diktator dan Memecah Warga Filipina Australia

"Ada garis tipis antara rebranding dan menciptakan citra dan persona baru, dan menciptakan informasi alternatif yang melawan fakta."
Dia mengatakan yang membedakan pemilu kali ini dengan tahun 2016 adalah pergeseran ke platform seperti TikTok.
"Tik Tok penting karena ini adalah rumah bagi para amatir, bukan influencer profesional," katanya.
"Saya pikir pengaruh akar rumput semacam itu, yang jauh lebih sedikit dipantau daripada Facebook, telah memberi ruang bagi kampanye BBM untuk benar-benar tumbuh secara luas."
Filipina dikhawatirkan menghadapi kesenjangan yang lebih lebar
Marie Anne San Gabriel berbicara di acara "Paint Adelaide Pink Sunday" bulan lalu untuk mendukung Leni Robredo.
Gabriel mengatakan dia tidak hanya khawatir tentang korupsi, tetapi juga takut pemerintah Bongbong Marcos akan meninggalkan banyak orang Filipina.
Leni Robredo telah menjanjikan pemerintah yang fokus pada kaum terpinggirkan.
"Kandidat saya sudah membantu orang-orang dari daerah yang sangat miskin," kata Gabriel.
Minggu ini, Filipina memilih putra seorang diktator yang digulingkan sebagai presiden berikutnya daripada seorang pengacara hak asasi manusia
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina