Terseret Arus Saat Memancing di Pantai Batu Cincin, Bocah 12 Tahun Meninggal Dunia

Terseret Arus Saat Memancing di Pantai Batu Cincin, Bocah 12 Tahun Meninggal Dunia
Tim SAR di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, bersama warga Rabu (12/4) mengevakuasi jenazah Sadikin (12), remaja dari Desa Numba yang meninggal akibat terseret gelombang saat memancing ikan di Pantai Batu Cincin, (ANTARA/HO-Basarnas Maumere)

jpnn.com - KUPANG - Seorang bocah berusia 12 tahun bernama Sadikin yang hilang terseret arus gelombang saat memancing ikan di perairan Pantai Batu Cincin, Ende, Nusa Tenggara Timur, ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia. 

Korban yang merupakan anak remaja dari Desa Numba, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, NTT, itu ditemukan oleh Tim SAR Gabungan pada operasi pencarian hari keempat.

“Korban telah ditemukan Tim SAR Gabungan dalam operasi pencarian hari keempat di pesisir Pantai Batu Cincin dengan kondisi sudah meninggal," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Maumere Mexianus Bekabel saat dihubungi dari Kupang, Rabu (12/4).

Menurut dia, korban ditemukan tim SAR sekitar pukul 09.35 WITA dalam kondisi meninggal di tepi Pantai Batu Cincin arah barat Desa Numba sekitar 1,2 kilometer dari lokasi korban memancing ikan.

"Setelah korban ditemukan maka tim SAR langsung membawa korban menuju ke Puskesmas Nangapanda, Kabupaten Ende, menggunakan ambulans. Korban telah diserahkan kepada keluarga," ungkap Mexianus.

Peristiwa yang menimpa Sadikin bermula ketika korban bersama dua temanya pada Minggu 9/4) sekitar pukul 09.00 WITA, pergi memancing ikan di Pantai Batu Cincin.

Korban dan kedua temannya tidak menggunakan perahu, namun, memancing dari atas batu.

Sekitar pukul 11.00 WITA, kondisi perairan di Pantai Batu Cincin sedang terjadi gelombang tinggi sekitar 1,5-2,5 meter.

Seorang bocah ditemukan sudah tak bernyawa setelah hilang terseret arus saat memancing di Pantai Batu Cincin, Ende, NTT.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News