Tersulit Melawan Rasa Kangen

Tersulit Melawan Rasa Kangen
‎Ahmad Alfarizie. Foto: dok.JPNN

Saya melihat tim ini tidak boleh cepat puas. Kalau masalah kurang di mananya, itu pelatih yang lebih paham.

Juara Piala Bhayangkara belum cukup menjadi bukti kesiapan Arema?

Ya, sampai sini belum apa-apa, masih ada kekurangan. Mungkin kami harus bisa lebih kompak lagi. Jalan masih panjang, kompetisi yang lebih lama waktunya juga sudah menunggu di depan. Saya dan teman-teman tidak boleh terlena, saya dan teman-teman harus bisa terus berada di level terbaik untuk bersaing. Karena tim lain pasti juga bersiap. Jangan sampai di turnamen nanti, kita justru menjadi menurun.

Menurut Anda lawan tersulit itu apa?

Diri sendiri, melawan rasa kangen dengan keluarga. Kalau ada turnamen di luar malang, yang paling berat itu menghilangkan kangen dengan anak dan istri. Karena itu saya senang sekali waktu diberi libur, untuk kumpul keluarga.

Ini Arema mendatangkan pemain baru di posisi bek sayap, bagaimana anda melihat persaingan nanti? 

Kalau saya jujur Mas, tidak mau menganggapnya sebagai persaingan. Nanti malah menjadi beban, dan bikin suasana tim tidak enak. Semakin banyak pemain, itu seperti rekan kerja kalau saya melihatnya. Itu justru membuat kondisi tim baik,sepertikeluarga, jadi tidak usah mikir bersaing-bersaing.

Melihat Milo (Milomir Seslija) seperti apa?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News