Tertarik Konsep SDGs Desa, Delegasi Malawi Berguru ke Indonesia

Tertarik Konsep SDGs Desa, Delegasi Malawi Berguru ke Indonesia
Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid (kanan) menerima kunjungan delegasi Malawi yang tertarik dengan konsep pembangunan desa berdasarkan SDGs Desa yang dilaksanakan di Indonesia, Senin (8/5). Foto: Humas Kemendes PDTT

jpnn.com, JAKARTA - Konsep pembangunan desa berdasarkan SDGs Desa menjadi perhatian banyak negara, salah satunya dari delegasi Malawi.

Negara yang terletak di bagian tenggara benua Afrika tersebut tertarik dengan konsep pembangunan desa yang disusun sesuai kebutuhan warga desa dengan dasar data mikro yang valid.

Delegasi Malawi pun antusias mendengarkan paparan konsep SDGs Desa dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Taufik Madjid.

"Kami mendorong, supaya desa-desa itu punya data (mikro) yang lengkap. Nah data lengkap ini kami namakan sebagai Sustainable Development Goals Desa, atau data SDGs Desa," kata Sekjen Taufik dalam paparannya saat menerima kunjungan delegasi Malawi di Operational Room, Senin (8/5).

Sekjen Taufik mengatakan pelokalan SDGs Global menjadi SDGs Desa itu sesuai Permendesa PDTT Nomor 21 tahun 2020, yakni data desa berbasis SDGs Desa adalah data rinci, berupa satu nama satu alamat warga dan keluarga, data wiayah terkecil level RT dan data pembangunan desa.

Menurutnya, data desa tersebut dikumpulkan sukarelawan yang dimiliki desa kemudian digunakan dengan sebaik-baiknya oleh desa.

"Jadi seluruh agenda SDGs Global itu kemudian diturunkan menjadi SDGs Desa," terangnya.

Lebih lanjut Sekjen Taufik mengatakan, SDGs Desa sendiri memiliki 18 tujuan, dengan 222 indikator pemenuhan berbagai lingkup kebutuhan warga, serta pembangunan wilayah desa, dan sistem kelembagaan desa.

Delegasi Malawi berguru ke Indonesia lantaran tertarik dengan konsep pembangunan desa berdasarkan SDGs Desa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News