Terungkap, Ini Alasan Pelaku Pembantaian di Masjid Selandia Baru Ingin Bunuh Muslim
Naeem sudah berjarak sekitar satu meter dari Tarrant sebelum dia kembali berbalik.
Brenton kemudia melepaskan empat kali tembakan kepada Naeem dan melanjutkan tembakannya dari jarak dekat, setelah Naeem jatuh terlentang "dengan lengan dan lutut ke dada" sebagai upaya melindungi diri.
Menurut Jaksa Barnaby, "tindakan Naeem Rashid tersebut memungkinkan sejumlah jamaah lainnya meloloskan diri" dari pembantaian yang dilakukan terdakwa.
Photo: Penembakan massal dilakukan oleh terdakwa di saat umat Islam melakukan salat Jumat di Masjid Al Noor dan Mushala Linwood di Kota Christchurch. (ABC News: Brendan Esposito)
Mereka yang berhasil lolos termasuk seorang remaja pria berusia 16 tahun, yang sudah keluar dari masjid dan coba bersembunyi, namun kemudian ditembak mati oleh Tarrant.
Setelah mengambil tambahan peluru dari mobilnya, terdakwa kembali ke dalam masjid mendatangi tumpukan orang yang sebagian di antaranya sudah tewas.
Tarrant membidik mereka yang masih bergerak, termasuk "dua tembakan langsung" ke bayi berusia tiga tahun yang "memegangi kaki ayahnya".
Bayi tersebut tewas di tempat kejadian, merupakan korban paling muda dari aksi terdakwa teroris ini.
Persidangan kasus terorisme dengan terdakwa Brenton Harrison Tarrant mulai digelar di Kota Christchurch, Selandia Baru, Senin (24/08)
- WNI Didenda Hampir Rp100 Juta di Taiwan Gegara Bawa Daging Babi
- Sampah Saset: Masalah Besar Indonesia dalam Kemasan Kecil
- Dunia Hari Ini: Panggung Kampanye Meksiko Roboh, Sembilan Tewas
- Pemegang WHV Korban Kecelakaan Merasa Beruntung Biaya Perawatan Ditanggung Asuransi
- Dunia Hari Ini: Presiden Prancis Turun Langsung Redam Kerusuhan di Kaledonia Baru
- Dunia Hari Ini: Penumpang Singapore Airlines Pulang ke Rumah Setelah Turbulensi Maut