Terungkap, Teroris Siapkan Bom Bunuh Diri di Hari Pelantikan Presiden
jpnn.com, JAKARTA - Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap sejumlah terduga teroris yang akan merencanakan aksi bom bunuh diri di hari pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, beberapa di antara teroris yang ditangkap dipersiapkan melakukan bom bunuh diri pada 20 Oktober atau pas hari pelantikan.
“Jadi, pengantin bom bunuh dirinya sudah disiapkan untuk 20 Oktober nanti di Solo dan Yogyakarta,” ujar Dedi kepada wartawan, Selasa (15/10).
Menurut Dedi, pelaku yang ditangkap ini merupakan jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia.
“Dari pemeriksaan penyidik Densus 88, ini jaringan JAD Yogya,” imbuh jenderal bintang satu ini.
Tim tindak dari Densus 88 Antiteror Polri sendiri diketahui sudah menangkap 22 orang pelaku teror sejak 10 hingga 14 Oktober lalu.
Beberapa di antaranya bahkan disiapkan menjadi pelaku bom bunuh diri dengan sasaran tempat-tempat keramaian dan kantor polisi. (cuy/jpnn)
Beberapa di antara teroris jaringan JAD yang ditangkap dipersiapkan melakukan bom bunuh diri pada 20 Oktober atau pas hari pelantikan presiden.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
BERITA PELANTIKAN PRESIDEN LAINNYA:
-
Belum Dilantik, Presiden Terpilih Ini Sudah Mengecewakan China
-
Pelantikan Joe Biden Bakal Mencekam, 10 Ribu Personel Bersenjata Api Sudah Bersiap
-
Terpilih Lewat Cara Curang, Presiden Belarusia Dilantik Diam-Diam
-
Pria yang Membuat Geger Saat Pelantikan Presiden Ini Mengaku Keturunan Raja
-
KNPI Syukuran Atas Pelantikan Jokowi - Kiai Ma’ruf
- Densus 88 Antiteror Bekuk 7 Terduga Anggota JI
- Bergerak ke Boyolali, Tim Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris
- 148 Terduga Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi Kelompok JII dan JAD
- Terduga Teroris di Tangerang Itu Penjual Kopi Keliling, Dikenal sebagai Sosok Dermawan
- Begini Keseharian Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Ngawi
- Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sragen