Tetap Ardern

Oleh: Dahlan Iskan

Tetap Ardern
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Alasan Jacinda memang bisa membuat siapa pun iba. Lalu memakluminya. Dia merasa sudah sangat lelah. Tidak ada cadangan energi lagi di tangkinya.

Baca Juga:

Apalagi anak tunggalnyi, segera masuk sekolah. Umur 5 tahun. Mungkin sudah saatnyi masuk TK nol kecil (A). Itulah anak yang dilahirkan saat Ardern menjabat perdana menteri.

Setelah mundur, Ardern juga bisa segera mengatakan kepada Clark Gayford: "saatnya kita menikah."

Tekad untuk kawin itu sudah pernah disepakati di tahun 2018. Yakni saat anak mereka berumur 1 tahun.

Tahun perkawinan pun sudah ditetapkan: Agustus 2022. Yakni ketika anak mereka berumur 4 tahun. Tapi jauh sebelum tanggal perkawinan itu datanglah Covid. Ditunda. Mungkin baru tahun ini.

Selama ini status Clark dalam protokol kenegaraan disebut domestic partner. Bukan husband. Yakni pasangan kumpul kebo seorang pemimpin negara.

Saya telat tahu soal istilah domestic partner itu. Saya baru tahu ketika ikut rapat kabinet menjelang KTT APEC di Bali.

Waktu itu dibahas apa predikat pasangan seorang pemimpin negara yang tidak berstatus istri. Ternyata, secara protokoler kenegaraan, status orang itu: domestic partner.

MENGAPA menyerah? Apakah karena dia seorang wanita? Itulah pertanyaan nakal di seputar pengunduran diri Jacinda Ardern sebagai PM Selandia Baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News