Tetapkan Suku Bunga Acuan, BI Tunggu Kabinet Trump

”Dari situ, kita bisa lihat arah kebijakan Trump akan seperti apa. Apakah benar dia bersikap protektif. Setelah itu, baru ditentukan langkah terkait kemungkinan penurunan suku bunga kita,” paparnya.
Ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih menyatakan, BI sebenarnya masih memiliki ruang pelonggaran suku bunga hingga level 4,5 persen.
”Mumpung mood pengusaha lagi bagus, ekspektasi konsumen bagus, pertumbuhan ekonomi bagus, dan juga mumpung pemerintahan Trump belum berjalan,” katanya.
Sikap BI yang cenderung konservatif tersebut dimaklumi Lana. Sebab, ketidakpastian penentuan suku bunga acuan The Fed juga masih terasa.
Seandainya BI menurunkan suku bunga pada tahun depan, ditambah pertumbuhan ekonomi dan keyakinan konsumen yang baik, dia yakin kredit perbankan akan tumbuh.
Namun, pertumbuhannya masih belum agresif. Yakni, 8 hingga 9 persen.
Hal itu juga didorong naiknya harga komoditas. ”Tapi, kenaikan harga komoditas masih terbatas ya, belum bisa sampai langsung melejit seperti 2007 sampai 2009,” ujarnya.
JAKARTA – Rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Federal Reserve System) masih diragukan banyak pihak. Dari spekulasi yang muncul
- Ketum HIPPI Jaksel Apresiasi Langkah Berani BI Perluas Ekspansi QRIS Lintas Negara
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- Bank Mandiri Catat Transaksi Digital Makin Meningkat
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini Kembali Merosot Tajam
- Harga Emas Antam Hari Ini 3 Mei Turun, Jadi Sebegini Per Gram
- PLN Indonesia Power UBH Raih Penghargaan Gold Medal Bintang 4 WISCA Award 2025