TF ESC-B20, Lahirkan Kawasan Industri Hijau Pertama di Asia Tenggara

TF ESC-B20, Lahirkan Kawasan Industri Hijau Pertama di Asia Tenggara
Lahirnya kawasan industri hijau di Asia Tenggara menunjukkan dekarbonisasi industri menjadi sangat penting. Ilustrasi: Gedung Pertamina. Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, BALI - Task Force Energy, Sustainability and Climate Business 20 (TF ESC-B20) berhasil melahirkan kawasan industri hijau pertama di Asia Tenggara.

Lahirnya kawasan industri hijau menunjukkan dekarbonisasi industri menjadi sangat penting, baik untuk industri yang berdiri sendiri terlebih bagi klaster industri.

Chair of TF ESC-B20 Nicke Widyawati mengatakan, bagi Indonesia mendukung dekarbonisasi industri akan mempercepat emisi nol bersih yang ditargetkan tahun 2060 atau lebih cepat.

Mendukung pengembangan klaster industri hijau, juga akan menarik lebih banyak investasi asing yang akan datang sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta menciptakan lapangan kerja.

“Dekarbonisasi klaster industri memungkinkan kami untuk menerapkan pendekatan terintegrasi untuk transisi menuju nol bersih,” ujar Nicke Widyawati, Chair TF ESC-B20 yang juga Direktur Utama Pertamina di Bali, Jumat (11/11).

Menurut Nicke, salah satu pilar penting dari dekarbonisasi adalah efisiensi energi dan sirkularitas dengan menggunakan teknologi yang sedang berkembang, seperti modernisasi alat dan komponen hemat energi, serta adopsi sistem flaring recovery.

Inisiatif dekarbonisasi industri lainnya adalah penerapan teknologi Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) dan implementasi Nature Based Solutions (NBS).

“Indonesia memiliki 400 miliar ton potensi penyimpanan CO2 di reservoir kami untuk CCUS. Kami juga memiliki potensi NBS global terbesar ke-2 di dunia,” sebut Nicke.

Nicke menambahkan, penggunaan energi di industri adalah yang tertinggi dibandingkan dengan penggunaan energi di gedung dan sektor transportasi.

Lahirnya kawasan industri hijau di Asia Tenggara menunjukkan dekarbonisasi industri menjadi sangat penting

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News