The Reds Dalam Bahaya

The Reds Dalam Bahaya
KRISIS - Fans Liverpool dengan sebuah syal bertulisan anti Amerika di tangan. Foto: EPA.

jpnn.com - LONDON - Silang sengkarut akuisisi kepemilikan Liverpool belum juga menunjukkan tanda-tanda bakal berakhir. Bahkan, makin tidak jelas. NESV (New England Sports Venture) terancam mundur dari upaya pembelian The Reds (julukan Liverpool).

Konsorsium yang juga menjadi pemilik dari klub bisbol dari Amerika Serikat Boston Red Sox itu berencana mundur bila Premier League akhirnya memutuskan memotong poin Liverpool. Sebab, itu artinya Liverpool berada di bibir degradasi.

Sejatinya, Premier League tidak mempersoalkan penjualan Liverpool kepada NESV. Yang jadi masalah justru bila The Kop Holding, perusahaan milik Tom Hicks dan George Gillet, ternyata gagal membayar utang sesuai tenggat waktu.

The Royal Bank of Scotland (RBS) sudah menetapkan 15 Oktober sebagai batas akhir pembayaran utang senilai 237 juta pounds atau setara Rp 3,4 triliun. Bila tak membayar sebelum tenggat waktu, maka Liverpool bakal diajukan ke pengadilan administrasi.

Nah, kalau Liverpool dinyatakan pailit, maka otomatis sanksi berupa pemotongan sembilan angka bakal berlaku. Masalahnya, The Kop Holding terancam tidak bisa membayar tepat waktu karena penjualan Liverpool ke NESV dipersoalkan Hicks-Gillet.

Duet pengusaha asal AS tersebut menolak melepas kepemilikannya di Liverpool. Padahal, chairman Liverpool Martin Broughton sebelumnya telah menyepakati penjualan ke NESV. Bahkan, Hicks-Gillet mengajukan kasus itu ke pangadilan.

Mereka menolak melepas hak kepemilikannya di Liverpool lantaran menilai bahwa harga 300 juta pounds (setara Rp 4,3 triliun) yang disepakati dengan NESV terlalu rendah. Harus ada negosiasi ulang atau menunggu putusan pengadilan.

"Kami sekarang fokus untuk memastikan penjualan ini berjalan baik. Saya sama sekali tidak ingin kami menghadapi administrasi dan tidak ada yang menginginkan itu terjadi," kata Christian Purslow, managing director Liverpool, kepada Daily Mail.

LONDON - Silang sengkarut akuisisi kepemilikan Liverpool belum juga menunjukkan tanda-tanda bakal berakhir. Bahkan, makin tidak jelas. NESV (New

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News