Thomas Djamaluddin, Kepala Lapan Bergelar 'Spesialis' Rukyat Ramadan

Ingin Satukan Kalender Hijriah Se-Asia Tenggara

Thomas Djamaluddin, Kepala Lapan Bergelar 'Spesialis' Rukyat Ramadan
LANGKA: Thomas Djamaluddin kini dipercaya sebagai kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Foto: Imam Husein/Jawa Pos

”Setelah membaca buku ilmu falak, saya jadi tertarik mendalaminya,” ujar lulusan salah satu madrasah ibtidaiyah (MI, setingkat SD) di Cirebon itu.

Kecintaan terhadap dunia astronomi makin menjadi setelah Thomas lulus dari SMAN 2 Cirebon. Dia diterima di Jurusan Astronomi ITB.

”Tapi, selama kuliah, saya tidak pernah mendapatkan ilmu falak dari sisi agama. Hanya astronomi secara umum,” tutur suami Erni Riz Susilawati itu.

Thomas tidak patah arang. Dia tetap bisa memperdalam ilmu falak di komunitas Masjid Salman ITB. Di masjid itu, dia dapat bimbingan dari para senior untuk memadukan ilmu astronomi yang didapat di ruang kuliah dengan ilmu falak yang diperoleh di Masjid Salman.

Karena begitu kuat tekadnya untuk menyatukan astronomi dengan ilmu falak, Thomas sampai mendapat julukan khusus dari kawan-kawannya di kampus. Yakni, kiai astronom.

”Itu hanya guyonan dari kawan-kawan,” kata anak pasangan Sumaila Hadiko dan Duriyah itu, lantas tertawa.

Setelah lulus sarjana dari ITB, Thomas melanjutkan kuliah ke jenjang S-2 dan S-3 di Universitas Kyoto, Jepang, dengan kajian astronomi. Selama kuliah di Negeri Matahari Terbit, dia mendapatkan banyak pengalaman penting di bidang astronomi dan ilmu falak. Salah satunya, dia pernah menjadi sekretaris persatuan umat muslim di Jepang.

Nah, saat aktif di organisasi itulah, Thomas sempat diminta untuk ikut menyusun jadwal imsakiyah atau panduan jam salat lima waktu di Jepang. Saat itu mendapatkan jadwal imsakiyah sangat sulit di Jepang. Umat muslim yang ingin tahu jadwal imsakiyah harus datang ke Islamic Center di Tokyo atau Masjid Agung Kobe. ”Waktu itu belum ada e-mail seperti sekarang,” jelas dia.

Indonesia kini memiliki banyak astronom. Tetapi, ahli astronomi yang mendalami ilmu falak dari sisi ajaran Islam masih sedikit. Salah seorang di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News