Tiap Bulan Bagikan Beras ke Warga tanpa Pandang Agama

Tiap Bulan Bagikan Beras ke Warga tanpa Pandang Agama
Anak-anak Panti Asuhan Ar-Rahman, Desa Peniwen, ini saat menyerahkan beras kepada warga, Selasa (22/5). Foto Indra Mufarendra/Radar Malang/JPNN.com

jpnn.com, MALANG - Setelah dua desa sebelumnya, Bangelan dan Sitiarjo, Tim Jelajah Pesantren Kampung Minoritas Radar Malang berpindah ke Desa Peniwen, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sedikitnya, ada 3.600 jiwa yang mendiami Desa Peniwen. Ada 99 persen warganya memeluk agama Nasrani.

Panti Asuhan (PA)/Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Ar-Rahman menjadi satu-satunya simbol Islam yang ada di desa tersebut.

===============================
Indra Mufarendra - Radar Malang
===============================

Lantunan azan berkumandang dengan merdunya lewat pengeras suara dari Masjid Al Mujahiddin di dalam kompleks PA/LKSA begitu masuk waktu Duhur kemarin siang (22/5).

Seketika, anak-anak panti yang sebelumnya berada di kamarnya masing-masing, langsung bergegas mengambil wudu.

Tak kurang dari 30 anak mengikuti salat Duhur berjamaah di masjid yang bercat warna hijau lemon itu. Setelah salat, mereka tak langsung kembali ke kamarnya masing-masing. Sebab, siang itu ada agenda penting yang harus mereka lakukan.

Dari masjid, mereka beralih ke aula. Di sana, anak-anak panti itu memindahkan paket-paket beras ukuran lima kilogram ke dalam minibus. Total, ada sekitar 100 paket beras yang harus mereka pindahkan hari itu.

Paket-paket beras itu lantas mereka bagi-bagikan ke warga Desa Peniwen. Terutama mereka yang tinggal di sekitar PA/LKSA Ar-Rahman. Tentu saja, mayoritas warga itu beragama Nasrani.

Setelah dua desa sebelumnya, Bangelan dan Sitiarjo, Tim Jelajah Pesantren Kampung Minoritas Radar Malang berpindah ke Desa Peniwen

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News