Tidak Ada Lagi Kesibukan Membuat Kue Apem Jelang Lebaran

Tidak Ada Lagi Kesibukan Membuat Kue Apem Jelang Lebaran
Malam takbiran di Gresik diisi dengan pesta kembang api dan petasan. Foto: Mesya/JPNN.com

Dia teringat saat remaja. Setiap penduduk desa, sejak pagi sudah membuat kue apem. Kue ini selain untuk kendurian, juga disajikan saat anak-anak kecil dan remaja silaturahmi pada malam lebaran.

BACA JUGA: Sinyal Demokrat Minta Izin ke Megawati

"Anak-anak ini biasanya mendahului silaturahmi sebelum lebaran besok paginya. Mereka bisa mencicipi kue lebaran," terangnya kepada JPNN, Jumat (7/6).

Silaturahmi ini menjadi ajang pamer baju lebaran anak-anak. Saat malam lebaran, mereka mengenakan baju Idulfitri tahun lalu. Kemudian besok paginya pakai baju baru lebaran tahun ini.

Sayang, tradisi ini sudah lama hilang. Tidak ada lagi anak-anak yang keliling. Begitu Ramadan berakhir dan surau-surau ramai dengan takbiran, anak-anak memilih bermain petasan dan kembang api.

Kini, budaya anak-anak keliling satu dusun mulai dibangkitkan kembali lewat pawai takbiran. Namun, anak-anak tidak datang ke rumah-rumah. Mereka hanya melewati sambil membawa obor.

Untuk merangsang anak-anak dan remaja ikut pawai takbiran, panitia sengaja menyiapkan berbagai macam hadiah. Bagi peserta yang penampilannya terbaik akan mendapatkan hadiah menarik.

BACA JUGA: Maria Goodenough

Warga Gresik bersiap-siap menyajikan menu untuk kendurian di malam menjelang lebaran, menu wajib nasi tumpeng, ikan bandeng, kue apem.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News