Tidak Ada Lagi Peringatan, Pesawat China Bakal Langsung Dirudal

Tidak Ada Lagi Peringatan, Pesawat China Bakal Langsung Dirudal
Amerika Serikat telah menyetujui penjualan sistem rudal Patriot ke Taiwan. Foto: Reuters

jpnn.com, TAIPEI - Angkatan udara Taiwan tidak mau lagi mengerahkan armadanya untuk memburu pesawat China yang melanggar zona identifikasi pertahanan udara. Beralasan menghemat sumber daya, Taiwan memilih melacak pesawat penyusup itu dengan rudal berbasis darat.

Taiwan telah berulang kali mencegat jet China dalam beberapa bulan terakhir. Namun, Amerika Serikat pada Juli menyetujui penjualan paket rudal Patriot senilai USD 620 juta (Rp 8,9 triliun) ke Taiwan.

Dua puluh pesawat militer China memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan pada Jumat, dalam serbuan terbesar yang pernah dilaporkan oleh kementerian pertahanan pulau itu dan menandai peningkatan ketegangan yang dramatis di Selat Taiwan.

Meskipun mereka belum terbang di atas Taiwan sendiri, penerbangan tersebut telah meningkatkan tekanan, baik finansial maupun fisik, pada angkatan udara untuk memastikan pesawatnya siap terbang setiap saat dalam apa yang oleh pejabat keamanan digambarkan sebagai "perang atrisi" atau perang terbatas.

Berbicara di parlemen, Wakil Menteri Pertahanan Chang Che-ping mengatakan bahwa awalnya jet tempur dikirim setiap kali untuk mencegat pesawat China, yang misinya terkonsentrasi di bagian tenggara ADIZ Taiwan.

Karena itu menghabiskan waktu dan sumber daya yang berharga yang kemudian diubah, dengan Taiwan mengirim pesawat yang lebih lambat jika China juga melakukannya, tetapi itu juga berubah, tambah Chang.

"Jadi kami sekarang sebagian besar menggunakan kekuatan rudal berbasis darat untuk melacak mereka. Kami sedang mempertimbangkan masalah perang atrisi," katanya.

China mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai wilayahnya sendiri dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.

Berkat dukungan Amerika Serikat, Angkatan Udara Taiwan kini tidak perlu lagi repot-repot mengejar pesawat China yang melanggar perbatasan

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News