Tidak Becus, Robot Pelayan Restoran Dipecat

jpnn.com - GUANGZHOU – Beberapa restoran di Guangzhou, Tiongkok mengalami sial setelah menggunakan pegawai robot. Robot yang dijadikan pelayan ternyata membutuhkan biaya besar.
Para pemilik restoran pun akhirnya menjatuhkan vonis pemecatan. Tahun lalu ada tiga restoran yang menggunakan robot humanoid sebagai pegawai untuk menarik pelanggan.
Pada awalnya, tujuan tersebut memang sukses. Namun, dua restoran kemudian tutup. Satu yang tersisa, yaitu Restoran Heweilai, baru-baru ini ’’memecat” pegawai robotnya.
Salah satu alasan yang mendasari pemecatan tersebut adalah kerugian yang terus-menerus diderita pemilik restoran. Bayangkan saja, untuk mempekerjakan robot tersebut, dibutuhkan biaya 50 ribu yuan atau setara dengan Rp 102,3 juta.
Itu pun penyewa robot masih harus mengeluarkan uang lagi beberapa ratus yuan per bulan untuk perbaikan dan biaya listrik. Jumlah tersebut tentu cukup besar jika dibandingkan dengan mempekerjakan pegawai biasa.
Yang menjadi masalah, robot yang dipekerjakan tersebut ternyata tidak kompeten. Si robot yang didominasi warna putih itu tidak bisa membawa makanan dengan stabil dan kerap memecahkan makanan yang dipesan pelanggan.
Karena alasan yang sama pula, robot tersebut tidak bisa membawa pesanan berupa sup maupun menuangkan minuman. Tentu saja, hal itu membuat rekan-rekan kerjanya yang manusia mengajukan komplain. Sebab, mereka harus membereskan kelalaian si robot tersebut.
“Bos telah memutuskan untuk tidak menggunakan mereka lagi,’’ ujar salah salah satu pelayan. (Shanghaiist/ECNS/sha/c6/ami)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN