Tidak Hanya PSSI, PKB Juga Perlu Normalisasi
Minggu, 10 April 2011 – 00:27 WIB
JAKARTA - Mantan Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi mengatakan sejak tampil sebagai tokoh NU di Munas Alim Ulama di Situbondo, Jawa Timur, tahun 1983, KH Abdurrahman Wahid sudah terlihat memiliki pemikiran yang besar, reformis kologial, sebagai pendobrak dan mandiri. Akibat kemandiriannya itu dalam memimpin NU, maka Gus Dur tidak mudah dikuasasi oleh penguasa.
Hal tersebut disampaikan Hasyim Muzadi pada pembukaan Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) PKB Gus Dur di Kantor DPP PKB Gus Dur di Kalibata, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (9/4). Muspimnas dihadiri oleh 33 DPW PKB Gus Dur se-Indonesia.
Baca Juga:
Selain itu, lanjut Hasyim, Gus Dur siap terbakar, siap mengalah dan siap berkorban untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara yang lebih besar. Sementara tokoh lain hanya siap membakar dan merusak-rusak rakyatnya. "Anehnya, siap jungkir-balik siang malam hanya merasa bangga karena dipanggil oleh presiden."
Namun, di tengah kebesaran Gus Dur itu banyak orang berkelompok-kelompok. Di mana di antara orang-orang itu pertama, ada yang mengerti pemikiran Gus Dur dan mengamalkan serta mengembangkannya. Kedua, menikmati kebesaran Gus Dur, tapi tidak sebangun dengan visi Gus Dur, imbuh Hasyim.
JAKARTA - Mantan Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi mengatakan sejak tampil sebagai tokoh NU di Munas Alim Ulama di Situbondo, Jawa Timur, tahun 1983,
BERITA TERKAIT
- Yusril Mundur, Fahri Pimpin Partai Bulan Bintang
- Sudaryono Siapkan Pentas Besar untuk Sanggar Tari di Sragen
- Pilgub Jateng 2024, PDIP Mulai Bergerak
- Jumlah Kementerian di Era Prabowo Kemungkinan Bertambah
- Ratusan Kader PDIP Semarang Lepas Kirab Obor Abadi Menuju Rakernas Jakarta
- PDIP Melanjutkan Kirab Obor Api Abadi Mrapen, Kali Ini Dilaksanakan di Kota Semarang