Tidak Perlu Masker Khusus untuk Tangkal Virus, Tetapi..

Tidak Perlu Masker Khusus untuk Tangkal Virus, Tetapi..
Anak-anak di Stasiun Kereta Cepat Hong Kong West Kowloon, Hong Kong, Kamis (23/1), memakai masker untuk mencegah penularan virus corona baru, Foto: REUTERS/Tyrone Siu/wsj/cfo

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat tidak perlu menggunakan masker N95 untuk memproteksi diri agar terhindar dari virus, karena bukan masker yang ditujukan untuk perlindungan kesehatan.

"Masker N95 itu bukan didesain untuk masker kesehatan, itu untuk laboratorium," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Perlindungan Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto di Jakarta, Senin.

Menurutnya, masyarakat cukup menggunakan masker biasa yang sering digunakan oleh dokter ataupun perawat di rumah sakit.

"Masker tersebut sudah cukup memberikan perlindungan dari paparan virus maupun bakteri asalkan pemakaiannya benar," katanya.

Masker N95, kata Yurianto, memiliki pori-pori yang sangat kecil untuk menyaring partikel-partikel kecil masuk ke saluran pernapasan. Penggunaan masker N95 selama 30 menit di ruangan dengan udara yang bersih akan membuat penggunanya lebih sulit dalam bernapas.

Yurianto menyebut masker seharusnya digunakan oleh orang yang sedang batuk atau sakit, agar virus dan bakteri yang keluar saat batuk atau bersin bisa tertahan di masker.

Namun penggunaan masker juga boleh dipakai oleh orang yang sehat saat ada di keramaian untuk terhindar dari virus, ataupun bakteri dari orang yang sakit tetapi tidak menggunakan masker.

Yurianto mengingatkan masyarakat agar menggunakan masker secara benar dengan seluruh bagian antara hidung hingga mulut tertutup.

Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat tidak perlu menggunakan masker N95 untuk memproteksi diri agar terhindar dari virus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News