Tidak Pintar, Tapi Mau Belajar

Tidak Pintar, Tapi Mau Belajar
BINCANG - Meneg Pemberdayaan Perempuan, Linda Gumelar, berbincang-bincang dengan Happy Salma, saat peluncuran antologi cerpen dan puisi wanita "24 Sauh" di Plaza FX, Jakarta, Senin (1/2). Foto: Fedrik Tarigan/Indopos.
JAKARTA - Kebahagiaan ganda didapat Happy Salma dari kegemarannya menulis. Selain sebagai sarana refleksi batin, menurutnya menulis menghasilkan banyak uang, sehingga bisa membatasi jadwal syuting.

Secara materi, kata Happy, hasil karyanya sendiri berupa dua buku dan tiga buku yang ditulis bersama penulis lain, cukup menggembirakan. "Dengan menulis, saya jadi tidak perlu terima banyak tawaran sebagai bintang tamu (di TV maupun off air, Red)," ucapnya, di sela peluncuran buku 24 Sauh, di FX Lifestyle, Senin (1/2).

Sebagai gantinya, Happy menerima tawaran jadi pembicara yang berkaitan dengan kesusastraan, menghadiri seminar, atau sekadar acara bedah buku. Selain itu, tentu ada royalti dari bukunya yang terjual. "Tidak besar, tapi cukup," ujar perempuan kelahiran Sukabumi, 4 Januari 1980 itu.

Suatu saat, Happy mengaku pernah terlena pada kegemarannya menulis. Korbannya adalah dunia keartisan yang sudah lama dia geluti. Happy melewatkan banyak kesempatan syuting. "Sampai akhirnya aku sadar, terlena di satu bidang saja itu tidak baik. Apalagi, dunia akting juga (yang) membesarkan saya," tuturnya.

JAKARTA - Kebahagiaan ganda didapat Happy Salma dari kegemarannya menulis. Selain sebagai sarana refleksi batin, menurutnya menulis menghasilkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News