Tidaklah Mudah Menjadi Relawan di Jalur Gaza, Fikri Harus Menahan Rasa Sedih dan Marahnya

Tidaklah Mudah Menjadi Relawan di Jalur Gaza, Fikri Harus Menahan Rasa Sedih dan Marahnya
Fikri mengatakan dengan menyuarakan soal Palestina dan memberikan sumbangan sudah sangat membantu warga di Gaza saat ini. (Koleksi pribadi)

Karenanya menurut Fikri yang bisa dilakukan bagi warga yang ingin membantu adalah dengan menyuarakan Palestina.

“Siapa saja yang menyuarakan Palestina, menurut saya itu sudah sangat membantu, baik di dunia media sosial atau di dunia nyata.”

Kerusakan rumah sakit Indonesia kedua kalinya

Fikri mengatakan rumah sakit Indonesia yang berada di Bayt Lahiya, Gaza utara sudah dua kali terkena dampak dari serangan Israel.

Pada hari Rabu, 19 Mei lalu, rumah sakit tersebut juga terkena dampak dari serangan roket Israel.

“Ruang administrasi dan lahan parkir mengalami kerusakan, tapi [serangan yang kedua] kerusakannya cukup berat di mana atap di lantai tiga dan empat runtuh dan ada CCTV yang rusak.”

Kapasitas rumah sakit yang dibangun oleh lembaga Mer-C ini memiliki 19 ruang rawat inap dan 100 kapasitas tidur, jelas Fikri.

Saat serangan Israel terjadi, rumah sakit ini sempat merawat warga di wilayah Gaza yang terdampak, termasuk 43 orang yang telah meninggal dan 506 orang yang terluka.

Tidaklah mudah bagi Fikri dan dua relawan dari MER-C saat bertugas membantu warga Palestina dengan apa yang mereka lihat dari dampak serangan.

Untuk menjadi relawan di Gaza tidaklah mudah, karena harus melewati pemeriksaan yang ketat

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News