Tidaklah Mudah Menjadi Relawan di Jalur Gaza, Fikri Harus Menahan Rasa Sedih dan Marahnya

Tidaklah Mudah Menjadi Relawan di Jalur Gaza, Fikri Harus Menahan Rasa Sedih dan Marahnya
Fikri mengatakan dengan menyuarakan soal Palestina dan memberikan sumbangan sudah sangat membantu warga di Gaza saat ini. (Koleksi pribadi)

“Sebelum berangkat ke Palestina, saya sudah sering melihat berita konflik-konflik di Palestina, tetapi hanya melihat saja lewat media,” ujarnya.

“Tetapi ketika sudah di jalur Gaza dan di bulan Ramadan kemarin terjadi konflik besar-besaran, saya semakin merasakan betapa sulitnya warga Gaza menghadapi serangan-serangan dari Israel.”

Fikri menceritakan jika dua gerbang menuju Jalur Gaza, yang dikuasai Pemerintah Mesir dan Pemerintah Israel, hanya dibuka beberapa hari dalam sebulan.

Fikri mengatakan untuk bisa masuk ke Jalur Gaza, ia membutuhkan izin dari Pemerintah Mesir dan ia sempat menunggu enam bulan lamanya untuk mendapatkan izin tersebut.

“Tidak semua yang ingin keluar masuk Jalur Gaza diperbolehkan,” kata Fikri.

“Kita yang masuk lewat gerbang Rafah di Mesir memang tidak bisa keluar [dari Gaza] untuk bisa ke Masjid Al Aqsa karena harus melewati wilayah yang dikuasai Israel.”

Dengan sulitnya memasuki Jalur Gaza, tidaklah mudah bagi mereka yang ingin menjadi relawan di daerah tersebut.

“Untuk berangkat ke Palestina, terutama ke Jalur Gaza ini sendiri sangat susah sekali.”

Untuk menjadi relawan di Gaza tidaklah mudah, karena harus melewati pemeriksaan yang ketat

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News