Tidaklah Mudah Menjadi Relawan di Jalur Gaza, Fikri Harus Menahan Rasa Sedih dan Marahnya

Tidaklah Mudah Menjadi Relawan di Jalur Gaza, Fikri Harus Menahan Rasa Sedih dan Marahnya
Fikri mengatakan dengan menyuarakan soal Palestina dan memberikan sumbangan sudah sangat membantu warga di Gaza saat ini. (Koleksi pribadi)

“Yang sangat diprihatinkan adalah lebih dari 10 ribu masyarakat Gaza kehilangan tempat tinggal, di mana 1.750 hancur total dan 7.200 rumah mengalami kerusakan, sehingga sampai sekarang banyak warga Gaza yang masih mengungsi di beberapa sekolahan milik PBB.”

Ratusan ribu warga Gaza saat ini juga kesulitan mendapatkan akses air bersih.

“Tapi kabar baiknya sejumlah bantuan dari pihak Mesir sudah masuk ke Jalur Gaza, termasuk obat-obatan dan sejumlah uang diperuntukkan kepada warga Gaza," jelasnya.

"Bantuan juga diberikan beberapa organisasi di Gaza, berupa sembako dan makanan siap saji.”

Fikri menegaskan masyrakat Gaza berharap tidak ada lagi peperangan di masa depan setelah gencatan senjata.

“Peperangan ini selalu merengut banyak korban jiwa, terutama dari pihak sipil karena banyak sekali fasilitas-fasilitas hancur yang dimiliki warga Gaza,” ujar Fikri.

“Pemerintah harus segera kembali membangun fasilitas tersebut yang memang memakan waktu tidak sebentar dan mereka sangat berharap kepada dunia untuk membantu menyelesaikan penjajahan bangsa Israel ini terhadap bangsa Palestina, tahun demi tahun Israel masih terus memperluas wilayahnya.”

Apa yang bisa dibantu warga Indonesia?

Fikri sudah setahun tinggal dan bekerja menjadi relawan di Jalur Gaza bersama dua warga negara Indonesia lainnya.

Untuk menjadi relawan di Gaza tidaklah mudah, karena harus melewati pemeriksaan yang ketat

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News