Tidur Bisa Membantu Mengurangi Kecemasan

Tidur Bisa Membantu Mengurangi Kecemasan
ilustrasi

jpnn.com - MENGALAMI perasaan cemas memang sangatlah manusiawi. Kecemasan tentunya bisa melanda siapa saja, dalam kondisi tertentu. Namun tidak semua orang yang merasa cemas memiliki kadar kecemasan yang wajar, di saat tertentu kecemasan yang sering muncul bisa saja menjadi suatu kebiasaan yang buruk.

Saat kecemasan telah menjadi ekstrem tentunya akan bisa lebih mengkhawatirkan. Mengunjungi dokter menjadi salah satu solusi terbaik, namun hal tersebut tidak akan berguna tanpa melatih diri mengontrol perasaan ini.

Selain itu dengan mengutak-atik kebiasaan tidur anda maka anda benar-benar bisa membantu diri anda sendiri mengatasi kecemasan itu.

Peneliti dari Binghamton University di New York menggunakan hasil kuesioner dan dua tugas komputerisasi dari sekelompok 100 orang dewasa muda untuk mengukur jumlah tidur serta berapa banyak masing-masing peserta berbicara tentang rasa takut dan resah.

Setelah menganalisis data cross-sectional, mereka menemukan bahwa orang yang tidur untuk jumlah waktu yang lebih singkat memiliki tingkat kecemasan yang lebih besar, suka melamun dan terobsesi, tiga faktor yang berkontribusi terhadap proses yang disebut "berpikir negatif berulang-ulang."

Selain itu, studi ini menemukan bahwa mereka yang mengklasifikasikan diri mereka sebagai "tipe malam" yang berarti mereka cenderung untuk terjaga hingga larut malam lebih mungkin untuk melaporkan pikiran negatif berulang daripada mereka yang tidur lebih awal.

Rekan penulis studi Jacob Nota, psikologi klinis Ph.D., mengatakan bahwa para ilmuwan belum tahu pasti bagaimana variabel-variabel ini terhubung. Namun, mereka yang terkena dampak gangguan mood dan kecemasan sering melaporkan pikiran negatif berulang.

"Kita tahu bahwa tidur cukup penting bagi fungsi emosional dan kognitif," kata Jacob, seperti dikutip dari Yahoo Health, Jumat (9/1).

MENGALAMI perasaan cemas memang sangatlah manusiawi. Kecemasan tentunya bisa melanda siapa saja, dalam kondisi tertentu. Namun tidak semua orang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News