Tiga Kali Runway Bandara Juanda Terkelupas, Perlu Audit

Tiga Kali Runway Bandara Juanda Terkelupas, Perlu Audit
Ilustrasi Bandara Juanda. Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos/JPNN

BACA JUGA: 11 Penerbangan ini Terdampak Penutupan Bandara Juanda

”Kami sudah ada cita-cita mengarah ke sana. Namun semuanya bertahap. Kami ingin tuntaskan pengerjaan overlay runway yang tersisa,” imbuh Heru.

Sementara itu, jadwal pemeliharaan untuk runway sepanjang 1700 meter yang dikerjakan mulai tahun 2017 itu ditargetkan tuntas pada Maret nanti.

Setelah itu, pihak AP 1 Juanda akan berfokus untuk melanjutkan tahap overlay untuk panjang 1700 hingga 3000 meter. Cara itulah, menurut Heru, merupakan upaya dalam meningkatkan kualitas runway yang dimiliki Bandara Juanda. ”Sementara single runway dulu, kedepan pasti akan dikembangkan,” tegasnya.

Kembali ke mekanisme pemeriksaan saat musim hujan. Kepala Seksi Komunikasi dan Legal AP I Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro mengatakan, inspeksi yang selama ini dilakukan oleh AP 1 Juanda sudah sesuai dengan Standart Operational Procedure (SOP) landasan teknis. Khusus di Juanda, inspeksi dilakukan selama dua kali dalam sehari. Yakni siang pada pukul 13.00 dan dini hari pukul 03.00.

”Kalau inspeksi ini sifatnya wajib. Baik hujan maupun tidak akan tetap kami lakukan,” ujarnya. Dari hasil inspeksi itulah, baru diketahui mana saja area landasan yang dianggap berpotensi mengganggu penerbangan. Baru pihak teknik yang akan memperbaiki runway yang butuh perbaikan tersebut.

Pada kasus terkelupasnya runway pada Kamis lalu. Yuristo mengatakan, petugas telah memitigasi titik runway 10 jarak 475 meter tersebut. Pihaknya juga tengah merencanakan untuk memperbaiki aspal di titik itu. Namun, berkali-kali terkendala oleh hujan. Sehingga pekerjaan tersebut tertunda hingga terjadi peritiwa tersebut. ”Sudah mau dikerjakan. Tapi Rabu (6/2) sore hujan deras dan tidak bisa dikerjakan,” imbuhnya.

Akibat kejadian itu, ada 11 penerbangan terdampak dan puluhan lainnya mengalami keterlambatan. Sehingga berdampak pada kerugian yang dialami oleh calon penumpang. Jika kerugian yang dialami cukup besar, maka ganti rugi harus ditanggung oleh badan usaha bandar udara.

Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, Bandara Juanda Surabaya telah mengalami permasalahan runway selama tiga kali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News