Tiga Kemampuan Ini Wajib Dimiliki Humas Pemerintah, Salah Satunya Menulis
Senada dengan Dudy, Ketua Umum Iprahumas (Ikatan Pranata Humas) Indonesia, Thoriq Ramadani, juga menyoroti masalah kompetensi menulis tersebut. Iprahumas menggagas program 100 penulis agar para Pranata Humas termotivasi untuk menulis.
CEO Nexus Risk Mitigation and Strategic Communication, Firsan Nova menambahkan, langkah yang harus diambil seorang praktisi PR dalam menulis adalah dengan memadukan fear and hope, yaitu memengaruhi audience dengan mengangkat rasa insecurity atau menawarkan harapan.
Menurut Firsan, hypnowriting bisa dilakukan dengan mendesain narasi atau gambar yang segera direspon oleh croc brain (bagian otak yang bersifat emosional), dan juga memengaruhi neo cortex (bagian otak yang lebih rasional).
"Praktisi komunikasi harus memahami struktur audience-nya apakah lebih banyak croc brain atau neo cortex. Hal ini penting untuk merencanakan strategi komunikasi ke depan,” terang Firsan Nova. (esy/jpnn)
Humas pemerintah harus memiliki tiga kemampuan wajib, salah satunya adalah bisa menulis dengan baik.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad
- Maucash Diganjar TOP Digital Public Relations Award
- BRI Insurance Raih Penghargaan Best Public Relation di IPRA 2024
- Cak Rochim Ajak Gen Z Aktif Menulis dan Bijak Gunakan Media Sosial
- 70 Persen Wisudawan LSPR Institute Langsung Diserap Pasar Kerja, PR Laris Manis
- Ini 7 Strategi Diplomasi Public Relations Meningkatkan Reputasi Suatu Bangsa
- Mengenal Prita Kemal Gani, Sosok Di Balik Kemajuan Industri PR Indonesia