Tiga Langkah Kewirausahaan Pesantren versi HIPMI Jatim
Sabtu, 13 Mei 2017 – 15:01 WIB

Wasekum HIPMI Jatim Mufti Anam dalam seminar kewirausahaan di Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Situbondo. Foto: source for JPNN.com
Langkah ketiga adalah melakukan pemasaran produk dan jasa pesantren secara berkelanjutan. Menurut Anam, pesantren mempunyai jejaring luas yang bisa dimanfaatkan sebagai jalur pemasaran. Di antaranya adalah jaringan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia.
”Aspek pemasaran ini termasuk dari sisi kemasan. Beri bumbu-bumbu marketing yang menarik, misalnya cerita tentang bagaimana produk itu dilahirkan dari pesantren. Manfaatkan pula digital marketing yang jangkauannya luas dan terukur, sehingga produk santri bisa dijangkau lebih banyak konsumen,” pungkas Anam. (adk/jpnn)
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur mendorong kalangan pesantren di Jatim mengembangkan semangat kewirausahaan. Hal ini mengingat
Redaktur & Reporter : Adek
BERITA TERKAIT
- Satu Dekade KUMPUL, Momentum Perkuat Ekosistem Kewirausahaan Berkelanjutan
- Ponpes Denanyar Jombang Buka Beasiswa Santri & Mahasantri 2025
- Bahas Transmigrasi Patriot, Wamen Viva Yoga Dorong Mahasiswa Punya Jiwa Kewirausahaan
- Debat Santri
- Prodi DKV Untar Dorong Kreativitas dan Bisnis Lewat Pameran CREBO Season 2
- Peduli Santri, PIK2 Salurkan Beras untuk Pesantren Al-Wahdah