Tiga Langkah Kewirausahaan Pesantren versi HIPMI Jatim
Sabtu, 13 Mei 2017 – 15:01 WIB
Langkah ketiga adalah melakukan pemasaran produk dan jasa pesantren secara berkelanjutan. Menurut Anam, pesantren mempunyai jejaring luas yang bisa dimanfaatkan sebagai jalur pemasaran. Di antaranya adalah jaringan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia.
”Aspek pemasaran ini termasuk dari sisi kemasan. Beri bumbu-bumbu marketing yang menarik, misalnya cerita tentang bagaimana produk itu dilahirkan dari pesantren. Manfaatkan pula digital marketing yang jangkauannya luas dan terukur, sehingga produk santri bisa dijangkau lebih banyak konsumen,” pungkas Anam. (adk/jpnn)
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur mendorong kalangan pesantren di Jatim mengembangkan semangat kewirausahaan. Hal ini mengingat
Redaktur & Reporter : Adek
BERITA TERKAIT
- HUT ke-50 BPD HIPMI Jaya, Simson Hendro Sampaikan Harapan & Pesan
- Optimalkan Perolehan ZIS, BAZNAS Resmikan UPZ HIPMI
- Ketua MPR Bamsoet Ingatkan Pengusaha Muda dalam Berpolitik Jangan Baperan
- Pelaku Bisnis Dorong Kebangkitan Ekonomi Pesantren Menuju Indonesia Emas 2045
- Bulan Ramadan, CCEP Indonesia Berkolaborasi dengan 15 Pesantren di Indonesia
- Menteri PPPA Pastikan Kasus Perundungan di Pesantren Tak Meningkat