Tiga Pukulan Telak Penyebab Pertamina Rugi Rp 11 Triliun, Simak Nih

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) membeberkan penyebab kerugian yang dialami pada semester I 2020 mencapai Rp 11 triliun.
Penjelasan itu disampaikan saat Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan jajaran, rapat dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (31/8).
"Tadi semua sudah sepakat soal (membahas masalah) kerugian Rp 11 triliun. Sesudah itu baru pendalaman, silakan Bu Dirut (Nicke)," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR Ramson Siagian yang memimpin rapat.
Diwakili Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini, dijrlaskan bahwa ada triple shocks yang dialami Pertamina, seperti yang sudah sering disampaikan.
"Pertama, memang sangat signifikan menghantam kami punya P and L (profit and loss) dan cash flow kami adalah terkait penurunan sales (penjualan)," kata Emma.
Menurut Emma, pada masa pandemi Covid-19 terjadi penurunan permintaan signifikan, yang menyebabkan revenue atau pendapatan sangat terdampak.
"Jadi, berapa pun crude price itu sangat rendah dan juga karena demand tidak ada berdampak pada revenue kami. Ini yang menyebabkan P and L kami sangat terdampak khususnya di Kuartal II," ungkap Emma lagi.
Ia menjelaskan, sebetulnya Kuartal II atau April ini berada di posisi terdalam.
Pertamina membeberkan penyebab kerugian yang mencapai Rp 11 triliun, di mana Pertamina mengalami triple shocks sehingga pendapatan berkurang.
- Anggota Panja DPR Dukung Usulan Forkopi, Ini Isinya
- Usung Konsep Persamaan Gender, Womens Day Run 2025 Akan Digelar Besok
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Avtur Penerbangan Haji 2025 Aman
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- Refleksi Hardiknas 2025, Lita Nilai Kesenjangan Pendidikan Masih Jadi Tantangan Besar
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045