Tiga Saksi dari Gapensi Ungkap Fee 13 Persen Disetor ke Alwin Basri Suami Mbak Ita

"Fee itu kata Pak Martono untuk setoran bose yang saya tahu atasan. Sepengetahuan saya, bose yang dimaksud adalah Pak Alwin Basri," kata Gatot saat bersaksi di hadapan majelis hakim.
Gatot menjelaskan menerima proyek dari Ketua Gapensi Kota Semarang Martono. Dia menerima 18 paket pekerjaan di Kecamatan Tembalang dan 17 paket lainnya di Kecamatan Candisari dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) pada 2023.
"Nilai proyek di Kecamatan Tembalang Rp 1.515.000.000 dan di Kecamatan Candisari Rp 1.112.000.000," ujar Gatot.
Proyek tersebut dikerjakan melalui sejumlah CV dan sebagian atas nama orang lain. Jenis pekerjaan meliputi pembangunan gedung serbaguna, talud selokan hingga pembersihan saluran air.
Gatot juga menyebut penunjukan dirinya sebagai pelaksana proyek dilakukan oleh Gapensi Kota Semarang sementara kontrak kerja dibuat antara pelaksana dengan camat dan lurah masing-masing wilayah.
Selain fee 13 persen kepada Martono, saksi juga menyampaikan adanya jasa 2 persen dari nilai proyek untuk CV yang dia pinjam setelah dikurangi PPN dan PPH.
Gatot menyerahkan uang sebesar Rp 303 juta kepada Martono di kantor PT Chimarder 777, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang pada April 2023. Uang tersebut kemudian disalurkan kepada Mbak Ita dan Alwin Basri.
"Kami menyerahkan dua kali ke Pak Martono secara cash melalui stafnya bernama Mbak Lina. Rp 175 untuk Kecamatan Tembalang dan Candisari Rp 128 juta tidak ada bukti kwitansi," ujarnya.
Tiga saksi dalam kasus korupsi yang menjerat eks Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita dan suaminya Alwin Basri, bersaksi di persidangan
- Mbak Ita & Suami Kompak Mengaku Tak Tahu Soal Aliran Fee 13 Persen dari Proyek di Kecamatan
- Ahmad Luthfi Jadikan Kantor Gubernur Jateng sebagai Rumah Rakyat
- Kecelakaan Beruntun Tol Semarang, Truk Tronton Terguling, Sopir Pick-up Luka-luka
- Pesepeda Ontel Tewas Tertabrak Brio di Semarang
- Polisi Kantongi Nama Pelaku Pembacokan Tewaskan Danang di Semarang
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka