Tiga Skenario Islamic Solidarity Games 2013

Tiga Skenario Islamic Solidarity Games 2013
SIGAP: Menpora Roy Suryo saat di Graha Pena. Foto: Charlie Lopulua/Indopos/JPNN
Agenda Roy Suryo untuk membangun kepemudaan dan olahraga memang sangat terbatas waktu. Dia menggantikan Andi Mallarangeng yang tidak lama, sementara diberi warisan persoalan yang cukup pelik. "Yang saya lakukan adalah merangkul semua pihak, untuk kemajuan bersama demi Merah Putih," ungkapnya.

Selain keolahragaan, kepemudaan juga menjadi bidang garap kementerian yang kini dinakhodai Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo. Sama dengan olahraga, di mana suami dari Ismarindayani Priyanti itu tidak begitu doyan, kepemudaan juga tidak begitu lekat sebelumnya. Background organisasi kepemudaan menteri yang hobi mengoleksi mobil klasik itu semula membuatnya "ragu".

Tapi, itu tampaknya bukan suatu persoalan mendasar. Buktinya, Roy yang juga hobi catur itu tetap dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi orang nomor satu di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Dengan kepercayaan yang diberikan SBY itu, Roy menatap optimistis, meski banyak orang ketika itu memandang minor. Dia bahu membahu, merapatkan barisan di Kemenpora. Semua lini diajak bersama-sama melangkah. ’’Harus kerja cepat dan tepat sasaran,’’ tegas Roy pada diskusi sekitar 90 menit dengan para personel redaksi INDOPOS di Graha Pena, Jakarta, Selasa (28/5).

Mengenakan jas biru dongker lengkap dengan dasi senada plus sepatu pantofel gelap, Roy panjang lebar bicara olahraga dan pemuda, khususnya yang digarap oleh Kemenpora. Pakaian formal ditambah pin menteri yang menempel di jas tak menghalanginya bicara ceplas-ceplos, tanpa sekat, seperti gaya khasnya sebelum menjadi menpora.

BANYAK alasan non teknis yang menjadi batu sandungan pelaksanaan Islamic Solidarity Games 2013 di Pekanbaru, Riau. Itulah yang membuat Menpora Roy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News