Tiga UIN Pengin Punya Fakultas Kedokteran

Tiga UIN Pengin Punya Fakultas Kedokteran
Mahasiswa kedokteran. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu tiga rektor Universitas Islam Negeri (UIN) untuk membicarakan pendirian fakultas kedokteran, kemarin (31/10).

Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi M. Nasir turut serta dalam pertemuan di kantor wakil presiden itu. Sebelumnya pendirian fakultas kedokteran yang melibatkan lintas kementerian itu dimoratorium.

Pertemuan hampir sejam itu diikuti Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Abdul A’la, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Sirozi, dan Rektor UIN Syarif Kasim Riau Prof Munzir Hitami.

Munzir menuturkan, pendirian fakultas kedokteran itu setidaknya melibatkan empat kementerian. Yakni Kementerian Agama, Kemenristek Dikti, Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

”Sudah ditangani Menko PMK, sudah ditemukan. Tapi belum efektif, makanya kita naikkan disini (Wapres, Red) karena lintas kementerian,” ujar Prof Sirozi usai bertemu JK.

Dia mengungkapkan, UIN Syarif Kasim telah mempersiapkan sejak lama pendirian fakultas kedokteran tersebut.

Mereka menyiapkan 46 tenaga pengajar dari yang dipersyaratkan minimal 26 dosen berlatar belakang dokter. Sudah ada kerja sama pula dengan RS Ibnu Sina di Pekanbaru. Kebutuhan dokter di Riau juga masih tinggi.

”Kalau nasional 1:2.600. Satu dokter 2.600 orang. Kalau di Riau itu masih 1:3.000. Karena itu distribusinya yang njomplang. Hanya di Pekanbaru yang banyak dokter,” kata dia. Prof Abdul A’la menuturkan, pihaknya juga sudah siap mendirikan fakultas kedokteran.

Saat ini ada 83 kampus punya fakultas kedokteran. Sebanyak 17 kampus telah menyandang akreditasi A, 29 fakultas kedokteran akreditasi B, dan sisanya C.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News