Tiket Pesawat Mahal, Rindu Keluarga Dipendam

Tiket Pesawat Mahal, Rindu Keluarga Dipendam
Pesawat Garuda. Ilustrasi Foto: dok.JawaPos.com

jpnn.com, BALIKPAPAN - Mahalnya harga tiket pesawat yang sudah terjadi sejak beberapa waktu terakhir ini dirasakan betul oleh para pekerja di perantauan. Rindu berjumpa keluarga pun terpaksa dipendam.

Seperti yang diketahui, pekerja di Balikpapan, Kaltim, cukup banyak perantau. Apalagi, beberapa perusahaan BUMN beroperasi di Kota Minyak.

Seperti salah seorang karyawan Telkomsel yang bertugas di Balikpapan, Dendy Prastyo. Ia tidak bisa menutupi rasa kecewanya melihat harga tiket yang tergolong mahal.

Bukan dia saja, semua teman perantaunya yang tidak membawa keluarganya ke Balikpapan kecewa. Petisi yang disebar melalui aplikasi jejaring sosial, sudah mereka isi semua.

“Dibanding harga tahun lalu ketika low season, dengan sekarang cukup jauh bedanya. Bisa Rp 500 ribu. Dulu saya pulang ke Jakarta satu bulan bisa dua sampai tiga kali. Sekarang melihat harga tiket mau tidak mau hanya satu kali,” ucapnya seperti diberitakan Kaltim Post (Jawa Pos Group).

Dendy mengatakan, keluarga besar dan istri serta anaknya tinggal di Jakarta Selatan. Tepatnya Lebak Bulus. Biasanya ia pulang menggunakan Lion Air pukul 19.00 Wita pada Jumat. Kembali ke Balikpapan Senin pagi dengan penerbangan pukul 05.00 WIB.

Ia pribadi sebenarnya rindu dengan anak serta istri. Apalagi anaknya masih balita. “Ya masih senang-senangnya pasti orangtua dengan anak balita. Tapi tiket mahal mau bagaimana lagi. Terakhir pulang awal Januari lalu,” ujar pria yang sudah tiga tahun bertugas di Balikpapan ini.

Pria yang menjabat sebagai staf regional account management ini berharap, agar harga tiket kembali normal. Infonya daerah lain sudah mulai turun.

Mahalnya harga tiket pesawat dampaknya dirasakan langsung para pekerja perantauan yang jauh dari keluarganya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News