TikTok Tolak Iklan Politik Berbayar

jpnn.com - TikTok mengumumkan pelarangan iklan politik berbayar di platformnya karena dianggap tidak sesuai dengan pengalaman yang ingin diberikan kepada jutaan penggunanya.
Diciptakan oleh Beijing Bytedance Technology Co, aplikasi video pendek asal Tiongkok ini memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi video pendek dengan efek khusus, dan sangat populer di Asia Tenggara.
"Kami tidak akan mengizinkan iklan berbayar yang mempromosikan atau menentang kandidat, pemimpin saat ini, partai atau kelompok politik, atau masalah di tingkat federal, negara bagian, atau lokal - termasuk iklan terkait pemilu, iklan advokasi, atau iklan terkait isu," ujar wakil presiden Global Business Solutions TikTok, Blake Chandlee, dalam sebuah unggahan blog, dilansir Reuters, Jumat.
Menurut laporan South China Morning Post, Juli, TikTok mencapai angka 500 juta pengguna aktif bulanan secara global.
Dengan hadirnya selebritas seperti Ariana Grande dan Katy Perry, platform itu menjadi hits di kalangan remaja dan milenial. (antara/jpnn)
BERITA TERKAIT
- TikTok Awards Indonesia Digelar untuk Pertama Kalinya
- Anak Gadis 12 Tahun Tuntut TikTok Soal Perlindungan Data Pribadi
- Deretan Selebritas Jadi Primadona di TikTok, Ada Inul Daratista Hingga Marion Jola
- Reddit Beli Dubsmash
- Pengakuan Bunda Srikaya soal Begituan Bikin Nikita Mirzani Mengakak
- 5 Berita Terpopuler: Tokoh FPI Nekat tak Penuhi Panggilan Polisi, Anies Tebar Ancaman, Jokowi dan Puan Dihina di TikTok