Tim Lama Sulit, apalagi Yang Baru

Tim Lama Sulit, apalagi Yang Baru
Lee Hendrie. Foto: Charlie L/JPPhoto
MUSIM pertama Liga Primer Indonesia (LPI) menjadi jalan yang amat terjal bagi tim-tim baru. Selain harus menarik animo penonton dengan mengandalkan nama baru, mereka dituntut belajar mandiri dengan menggaet mitra kerja untuk kepentingan pendanaan mereka.

Untuk urusan menaikkan jumlah penonton, tim-tim baru tersebut bisa mengandalkan nama besar pemain asing yang tersebar. Di antaranya, Amaral (Manado United), Lee Hendrie (Bandung FC), Pierre Njanka (Aceh United), atau Richard Knooper (PSM Makassar). Kehadiran pemain-pemain dengan pengalaman Eropa itu diharapkan turut mendongkrak jumlah penonton.

CEO Bandung FC M. Kusnaeni menjelaskan bahwa pihaknya tak ingin muluk-muluk di awal laga home di Stadion Siliwangi, Bandung (5/2). Ketika menjamu Persema Malang, Kusnaeni hanya mematok jumlah penonton separo dari kapasitas Siliwangi sebanyak 18 ribu. "Bagi tim baru seperti kami, separo dari kapasitas stadion saja sudah cukup bagus," kata Kusnaeni.

Selain menggarap aspek pemasukan tiket, mereka diharapkan mendapatkan mitra kerja untuk mendukung keuangan tim. Soal mitra kerja, Kusnaeni menyadari bahwa timnya tidak akan mudah mendapatkannya. "Kami tak ingin takabur terlebih dulu. Sebab, sebagai tim baru, kami tidak mudah mendapatkan sponsor. Kami juga menyadari tingkat kesulitannya," ucapnya.

MUSIM pertama Liga Primer Indonesia (LPI) menjadi jalan yang amat terjal bagi tim-tim baru. Selain harus menarik animo penonton dengan mengandalkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News