Tim Sepak Bola Gamang ke Laos

Itu belum ditambah dua multi event lainnya yang juga akan diikuti kontingen Indonesia dalam waktu dekat yakni Asian Indoor Games (AIG) di Vietnam dan Islamic Solidarty Games (ISG) di Iran, dimana KOI mengalokasikan masing-masing Rp 2 miliar untuk biaya keberangkatan. Nah, sisanya itulah yang digunakan KOI untuk memberangkatkan atlet ke SEA Games Laos.

Menurut penuturan Djoko, anggaran Rp 12,4 miliar yang tersisa, hanya cukup untuk memberangkatkan 155 atlet dari 22 cabor saja. Itu pun pihaknya menerapkan aturan selektif dengan hanya memberangkatkan cabor yang berpotensi menyumbang medali. Sayang, sepak bola tidak termasuk di dalamnya. Berdasarkan hasil SEA Games sebelumnya, sepak bola dianggap KOI tidak memiliki prestasi karena tak pernah lagi menyumbang medali sejak terakhir meraih emas di SEA Games 1991.

KOI sendiri menurut Djoko, tetap mengupayakan agar cabang sepak bola tetap diberangkatkan. Namun konsukwensinya, perlu adanya tambahan dana. Jika cabang sepak bola tampil, maka total kontingen Indonesia di SEA Games Laos nanti berjumlah 250 atlet. Diperkirakan besarnya anggaran yang dibutuhkan bakal membengkak menjadi Rp 19,5 miliar. Itu berarti KOI masih harus mencari tambahan dana sekitar Rp 7,1 miliar.

Sementara itu KOI dipastikan Djoko Pramono, juga telah menetapkan 22 cabor yang akan diberangkatkan, lengkap dengan kuota atletnya. Hanya saja, pria yang sering dipercaya membawa kontingen Indonesia ke multi event tersebut belum bersedia membocorkan data-data cabor tersebut. “Sudah ada. Hanya saja saya tidak mau ini menjadi polemik jika diangkat di media sekarang. Nanti saja kalau mau dekat keberangkatan,” imbuhnya. (raj/JPNN)