Tim Transisi Jokowi Temui Wapres Boediono

jpnn.com - JAKARTA- Tim transisi presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla bertemu dengan Wakil Presiden Boediono di kantor wapres, Selasa (2/9) siang. Tim ini datang sekitar pukul 13.30 WIB. Hadir dalam tim itu, ketua Rini Soemarno, didampingi Sekjen PDI Perrjuangan Hasto Kristianto, Sekretaris tim pemenangan I Andi Widjajanto, Sekretaris tim pemenangan II Akbar Faizal dan juru bicara Jokowi-JK Anies Baswedan.
"Nanti ya, kan belum ketemu. Kita pastinya menerima masukan-masukan," ujar Hasto saat tiba di kantor Presiden.
Sementara itu, dihubungi terpisah Juru Bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat menyebutkan bahwa tak ada persiapan khusus yang dilakukan Boediono untuk pertemuan itu.
Yopie menjelaskan Boediono hanya merespon permintaan Tim Transisi untuk berkunjung. Permintaan itu pun disambut dengan baik.
"Beliau bersedia menerima dan membantu Tim Transisi agar peralihan pemerintahan dapat berjalan lancar, tertib, dan membawa manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Yopie.
Di dalam pertemuan itu, Wakil Presiden hanya akan berdiskusi dengan tim transisi seorang diri, tanpa didampingi jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Pertemuan tim transisi dengan Wapres Boediono adalah tindak lanjut dari kesepakatan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan presiden terpilih Joko Widodo dalam pertemuan di Nusa Dua, Bali pada 27 Agustus lalu. Mereka sepakat melakukan proses transisi bersama dan mulai membuka pintu komunikasi antara pemerintah dengan Tim Transisi. (flo/jpnn)
JAKARTA- Tim transisi presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla bertemu dengan Wakil Presiden Boediono di kantor wapres, Selasa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Resmikan Masjid Jakarta Garden City, Gubernur Pramono Berpesan Begini
- Kepala BKN Sebut 1.967 CPNS 2024 yang Mundur Aslinya Tidak Lulus
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Kemenag Dorong Transformasi Ekonomi Pesantren Melalui Inkubasi Wakaf Produktif
- Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia