Timur Bela Penembakan Mahasiswa UBK

Timur Bela Penembakan Mahasiswa UBK
Timur Bela Penembakan Mahasiswa UBK
Senada dengan Boy, pakar forensik Universitas Indonesia Dr Munim Idris mengatakan kalau peluru yang bersarang di tulang kering sebelah kiri Farel berasal dari pistol jenis revolver. Namun ia mengatakan kalau peluru yang bersarang di betis kiri Farel memang akibat peluru yang memantul dan bukannya karena tembakan yang mengarah langsung ke arah kaki korban tapi luka tembak tidak langsung.

"Peluru ricochet (peluru pantulan) itu diketahui dari arah masuknya ke sasaran di kaki korban, yaitu dari bawah betis kaki. Kalau peluru yang diarahkan langsung pasti datang dan masuknya dari atas sasaran (betis kaki)," terang Munim.

Dikatakan Munim pula, pihaknya sudah membedah dan mengeluarkan benda logam (proyektil) yang bersarang di tulang kering kiri korban. Namun ia menolak jenis kaliber peluru yang ditembakkan.

Sementara itu, setelah menjalani operasi pembedahan untuk mengangkat proyektil peluru, kondisi kesehatannya mulai berangsur membaik. Hal ini seperti yang disampaikan dr Syaiful. Ia juga mengatakan kalau kondisi korban saat ini sudah normal dan tidak mendapat luka permanen. Kamis (21/10) siang Farel pun dibesuk Rahmawati Sukarnoputri selalu ketua Yayasan Pendidikan Sukarno yang juga Rektor UBK, juga dibesuk Kapolda Metro Jaya Irjend Pol Sutarman maupun Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hamidin. (kuh/ind/jpnn)


JAKARTA - Polisi bersikukuh bahwa penembakan mahasiswa yang berunjuk rasa di Jalan Diponegoro dalam peringatan setahun presiden Susilo Bambang Yudhoyono


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News