Tindakan Preventif Kepolisian Dianggap Lemah
Senin, 01 April 2013 – 02:23 WIB
Dia menambahkan, kekuatan personel yang banyak tidak menjamin terciptanya kondisi keamanan yang kondusif. Menurutnya, polisi yang profesional harusnya dapat melakukan pencegahan sebelum bentrokan terjadi. Dari kejadian itu, sensifitas intelejen kepolisian dipertanyakan.
"Kalau sudah bentrok mau diapalagi. Mau menembak juga salah. Polisi seharusnya dari awal sudah melakukan pencegahan. Polisi di Palopo itu harus di evaluasi kinerjanya. Untuk apa ada dana kalau tdk aman?" kata dia.
Dia menambahkan, sulitnya melakukan pencegahan juga tidak terlepas dari kewibaan kepolisian. Oleh karena itu, Rahmat menyarankan kepada kepolisian untuk segera melakukan perbaikan. Salah satunya adalah dengan menunjukkan posisi yang netral. Setelah itu, polisi baru bisa melakukan pengamanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) mereka.
"Dia (polisi) harus bisa tunjukkan posisi yang netral. Setelah itu, baru bisa melakukan pengamanan sesuai tupoksinya. Kenapa masyarakat berani membakar" mungkin karena tidak ada kewibaan polisi disana," jelas Rahmat.
MAKASSAR -- Kisruh Pilkada Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berujung perusakan sejumlah kantor instansi di Kota Palopo diduga terjadi karena
BERITA TERKAIT
- Sukses Tertibkan PSU Perumahan, Pemkot Denpasar Raih Penghargaan dari KPK
- Bupati Giri Disambut Ribuan Warga Tabanan dalam Angelus Buana
- 2 Bintara Polres Inhu Dipecat, Ini Sebabnya
- Melantik 379 PPPK 2023 Kepulauan Babel, Syafrizal Sampaikan Pesan Penting Ini
- Pria di Palembang Ditemukan Tewas Gantung Diri
- 806 PPPK 2023 Lombok Tengah Terima SK, Ini Pesan Lalu Pathul Bahri