Tingkatkan Kesejahteraan Petani, BPN Terus Cari Tanah Telantar
Menteri Sofyan lebih lanjut mengungkapkan perlunya pengembangan bisnis yang tepat untuk sektor pertanian.
Selama ini menurutnya modal bisnis sektor pertanian dikelola secara kurang tepat namun, pengembangan pertanian perkebunan pisang di Kecamatan Warungkiara sudah menggunakan teknologi sehingga hasil yang diharapkan seragam.
"Namun, semuanya berpulang ke para petani. Petani harus disiplin dan petani juga harus dapat menerapkan teknologi dalam kegiatan pertanian sehari-hari," ujar Menteri Sofyan.
Menurut Menteri Sofyan peran koperasi juga penting dalam pengembangan usaha pertanian jika dikelola dengan baik.
"Koperasi bisa seperti korporasi. Hal ini didukung dengan manajemen yang baik, ada akses ke permodalan, ada akses ke pasar, serta pemanfaatan teknologi. Oleh sebab itu, jika koperasi dibina dengan baik maka kemakmuran bersama bisa dicapai," tuturnya.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi kerja Kementerian ATR/BPN dalam pelaksanaan Reforma Agraria.
"Terutama kepada Pak Sofyan karena sudah mengkonsolidasi para penerima Tanah Objek Reforma Agraria untuk kegiatan yang produktif, berupa kebun pisang dan dikonsolidasikan dalam koperasi," kata Menteri Teten. (mcr18/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Kementerian ATR/BPN hanya bisa menyediakan tanah dari yang tidak dikelola dengan baik dan telantar.
Redaktur : Soetomo
Reporter : Mercurius Thomos Mone
- Menteri AHY Ungkap Puluhan Mafia Tanah Sudah Masuk Target Operasi, Tunggu Saja!
- Besok, Presiden Jokowi akan Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi
- Badan Bank Tanah Sebut Hak-Hak Masyarakat di HPL Tetap Dipenuhi
- Mentan Amran Dorong Kementerian ATR/BPN Beri Legalitas Jutaan Hektare Sawah di Indonesia
- Kepala BPN Lakukan Kunjungan Kerja Perdana ke Sulawesi Utara
- Kemenko Perekonomian Ungkap Tujuan Pemerintah Optimalkan Potensi Kawasan BBK