Tingkatkan Kualias SDM Pertanian, Kementan dan NAM CSSTC Beri Pelatihan Melalui International Training

Tingkatkan Kualias SDM Pertanian, Kementan dan NAM CSSTC Beri Pelatihan Melalui International Training
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Cooperation (NAM CSSTC) menggelar pelatihan internasional tentang kultur jaringan bertajuk 'Online Training Course on Horticulture Seed Propagation with Tissue Culture', Kamis (25/3). Foto: Kementan.

Sebagai salah satu UPT Pelatihan Pertanian di bawah Eselon I BPPSDMP, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dipercaya oleh Kementan dan NAM CSSTC untuk menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan Online Training Course on Horticulture Seed Propagation with Tissue Culture.

Sebelumnya, pelatihan dilakukan secara asynchronous, Senin (22/3). Pada sesi ini, peserta mengakses secara mandiri materi yang telah disiapkan pada Learning Management System (LMS) BBPP Lembang.

Peserta yang mendapat pelatihan sebanyak 33 orang yang berasal dari berbagai negara NAM CSSTC, seperti Bangladesh, Lebanon, Nepal, Pakistan, Fiji, Solomon Island, dan tuan rumah Indonesia.

Pelatihan dibuka langsung oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan) BPPSDMP Kementan Bustanul Caya Arifin.

Dalam kesempatan itu, Bustanul mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Kementan melalui BBPP Lembang untuk menyelenggarakan pelatihan internasional ini.

Bustanul mengatakan pelatihan ini sebagai salah satu bentuk komitmen Kementan dalam meningkatkan kualitas SDM pertanian.

“Pandemi ini menyebabkan banyak perubahan terutama di Indonesia. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan awareness untuk meningkatkan kualitas pertanian,” tambahnya.

Menurut Bustanul, dengan berbagi ilmu terutama pada perbanyakan benih tanaman hortikultura melalui teknologi kultur jaringan yang dapat dibuat di level rumah tangga.

Mentan Syahrul Yasin Limpo menekankan pentingnya keterlibatan Kementan di kancah dunia, dengan berperan aktif membantu negara mitra di Afrika dan Pasifik yang masih terbelakang dalam ketahanan pangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News