Tinta Elizabeth

Oleh: Dahlan Iskan

Tinta Elizabeth
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Charles –dan keluarga kerajaan– memang menyusul ke Balmoral di hari-hari akhir Ratu Elizabeth. Charles menerima warisan kerajaan di situ.

Ia masih harus menunggu pengumuman resmi dari satu dewan sesepuh Inggris. Dewan ini terdiri dari para senior di parlemen yang sekarang maupun yang sudah lewat. Ditambah ketua persemakmuran –negara-negara bekas jajahan Inggris.

Liz Truss punya kenangan begitu khusus. Ia jadi perdana menteri di hari-hari akhir Ratu Elizabeth.

Ini menambah kepopulerannyi. Dia perlu itu. Dia lagi membuat program subsidi energi untuk rakyat Inggris. Dia perlu utang untuk subsidi itu.

Rakyat Inggris lagi berharap-harap cemas menghadapi musim dingin. Harga gas naik terus seiring dengan perang berkepanjangan di Ukraina.

Jadi, Ratu Inggris tidak dia harapkan. Memerintah begitu lama tidak dia bayangkan.

Umur begitu panjang berakhir dengan begitu husnulkhatimah. Nikmat apalagi yang masih harus didustakan. (*)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Berita Selanjutnya:
Amplop Suharso

Elizabeth sebenarnya tidak punya harapan jadi Ratu Inggris. Yang lebih berhak ialah sepupunya: anak dari pakde-nya, Raja Edward VIII.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News