Tiongkok Bidik Dokter - Guru Korup
Rabu, 26 November 2008 – 04:25 WIB
BEIJING - Korupsi di Negeri Panda benar-benar merata di berbagai sendi kehidupan. Setelah pejabat pemerintahan maupun partai jadi sasaran bersih-bersih korupsi, kini giliran guru dan dokter. Betapapun, penerapan kebijakan baru tersebut tetap memicu perdebatan, termasuk di dunia maya. Sejak Senin (24/11), lebih dari 5.000 komentar masuk ke salah satu situs berita terbesar Tiongkok, www.sina.com.cn. Sebagian dengan tegas mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut. (dia/ami)
Dilansir Reuters, kedua profesi tersebut dinilai rawan godaan korupsi. Apalagi bila menilik hubungan antara dokter miskin dan pasiennya, yang sebenarnya telah disadari sebagai sebuah topik sensitif. Terutama bila menyinggung rendahnya gaji yang diterima para dokter.
Selama ini banyak staf kesehatan dianggap menerima pelicin dari para detailer maupun perusahaan obat-obatan. Begitu pula dengan para ''Oemar Bakri''. Setelah dibidik sebagai sasaran kampanye antikorupsi, mereka dilarang menerima suap dalam bentuk berbagai peralatan rumah tangga, paket perjalanan wisata, voucher belanja, maupun yang lain.
Baca Juga:
BEIJING - Korupsi di Negeri Panda benar-benar merata di berbagai sendi kehidupan. Setelah pejabat pemerintahan maupun partai jadi sasaran bersih-bersih
Redaktur & Reporter : Antoni
BERITA TERKAIT
- Kematian Presiden Iran Berpotensi Menyolidkan Kubu Konservatif
- Pengadilan Kriminal Internasional: Israel dan Hamas Lakukan Kejahatan Perang
- Ayatollah Khamenei Tunjuk Langsung Presiden Baru Iran Pengganti Almahrum Raisi
- Presiden Iran Ebrahim Raisi Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza