Tiongkok Buka Pintu Lebar, UMKM Indonesia Punya Kans Besar
Firma konsultan McKinsey, kata William, memproyeksikan dalam jangka waktu lima tahun ke depan, populasi kelas menengah Tiongkok akan meningkat menjadi 76 persen.
Mereka adalah penduduk yang tadinya berpendapatan USD 9.000 sampai USD 16 ribu per tahun menjadi USD 16 ribu hingga USD 34 ribu.
"Sejumlah potensi yang ada ini tentu sangat sayang jika dilewatkan. Apalagi, dengan adanya komitmen pemerintah Tiongkok. Inilah peluang," kata William.
Namun, William menyadari masih banyak tantangan yang kini dihadapi para pelaku UMKM tanah air.
Di antaranya, aspek psikologis pasar, brand produk yang lemah, sampai hal mendasar seperti administrasi.
Perihal psikologis pasar, William menilai seolah masih ada rasa takut dan khawatir di kalangan pengusaha UMKM.
"Ini tidak mengherankan karena pasar dalam negeri kita saat ini masih banyak dibanjiri oleh produk-produk Tiongkok," ujar William.
Namun, William mengingatkan pelaku UMKM bahwa produk Indonesia memiliki kekhasan.
William Henley menyarankan pengusaha Indonesia segera merespons niat pemerintah Tiongkok membuka pintu bagi investor asing.
- Produk UMKM Binaan Pertamina jadi Incaran Pemudik Saat Libur Lebaran
- Lestari Moerdijat Harap Pengembangan Sektor UMKM Harus Sinergi dengan Potensi Desa
- Bea Cukai Dorong Ekspor UMKM Lewat Kolaborasi dengan Pemda
- UU Cipta Kerja Wujudkan Ekonomi Indonesia Lebih Inklusif
- Lewat Sinergi dan Asistensi, Bea Cukai Dorong Potensi UMKM di Berbagai Daerah
- Fokus Tiga