Tiongkok Klaim Berhasil Basmi Terorisme di Xinjiang

Tiongkok Klaim Berhasil Basmi Terorisme di Xinjiang
Muslim Uighur di Xinjiang. Foto: AFP

Dia membenarkan bahwa ada tempat pelatihan bagi warga yang terinfeksi aliran-aliran keras. Diharapkan, dengan ditaruh di dalam kamp itu, mereka bisa sadar dan keluar tidak mendapat stempel sebagai mantan narapidana.

Widjaja yakin jumlah warga di dalam kamp tidak sampai 1 juta orang. "Untuk bikin tahanan bagi 1 juta orang itu fantastis. Angka tersebut terlalu dibesar-besarkan," ujarnya.

Sementara itu, berdasar suratnya ke Jawa Pos, pemerintah Tiongkok melalui Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Surabaya mengungkapkan bahwa kebebasan beragama dan kepercayaan rakyat Tiongkok dijamin undang-undang dasar. Penduduk muslim sama dengan umat beragama lainnya, bisa berpuasa, beribadah, dan melakukan kegiatan keagamaan.

Saat ini terdapat sekitar 24 ribu masjid di wilayah Xinjiang. Jumlah masjid terus bertambah.

Di sebagian daerah di Xinjiang, sejumlah penduduk masih kurang menguasai bahasa Mandarin dan minim keterampilan kerja. Karena itu, mereka rentan akan penghasutan ekstremisme dan radikalisme.

Kamp di Xinjiang difungsikan untuk deradikalisasi dan pelatihan keterampilan. Selama masa pelatihan, peserta mendapat gaji. "Saat ini selama dua tahun belum pernah terjadi kasus kekerasan terorisme di Xinjiang." Demikian bunyi pernyataan Konjen RRT. (sha/c10/dos)


Permasalahan di Xinjiang, Tiongkok, ibarat benang kusut yang belum terurai. Rabu (10/7) duta besar PBB dari 22 negara menandatangani pernyataan bersama


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News