Tiongkok Larang Kuliah Online, Mahasiswa Diminta Kembali ke Negara Tempat Mereka Belajar

Tiongkok Larang Kuliah Online, Mahasiswa Diminta Kembali ke Negara Tempat Mereka Belajar
Mahasiswa Universitas New South Wales Karen Zhang yang selama ini kuliah online dari China kini berusaha masuk ke Australia setelah Pemerintah China melarang warganya ikut kuliah online dengan universitas luar negeri. (ABC News)

Pihak Bandara Internasional Melbourne yang dihubungi ABC mengatakan mereka mendapat banyak pertanyaan soal penerbangan dari Tiongkok dari kalangan mahasiswa yang berusaha datang ke Australia.

Belasan penerbangan dari Tiongkok ke Melbourne saat ini dijadwalkan setiap pekannya, tapi diperkirakan jumlahnya bertambah, setelah maskapai Air Tiongkok dan Sichuan Airlines kembali melayani rute penerbangannya.

Sebelum pandemi, sekitar 150 penerbangan tiba di Australia dari Tiongkok setiap pekan.

Seorang agen imigrasi di Melbourne, Kirk Yan, mengatakan permohonan visa pelajar telah meningkat dalam dua hari sejak pengumuman Pemerintah Tiongkok.

Menurut Direktur Asosiasi Pendidikan Internasional Australia, Phil Honeywood, Pemerintah Tiongkok tidak nyaman dengan pembelajaran online dibandingkan dengan kuliah tatap muka di kelas.

Dia mengatakan Pemerintah Australia harus mengerahkan sumber daya untuk memproses permintaan visa pelajar asal Cina agar semua permasalahan ini bisa teratasi.

"Pihak universitas kita siap untuk menghadapinya," katanya.

Wen-Ti Sung, seorang ilmuwan politik dari Australian National University, menjelaskan latar belakang adanya larangan kuliah online adalah karena tingkat pengangguran dan 'lockdown' ketat di Tiongkok.

Pemerintah Tiongkok mengeluarkan dekrit yang memerintahkan seluruh mahasiswa yang kuliah secara online dengan universitas asing untuk kembali ke kelas tatap muka

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News