Tiongkok Naik Pitam, Ancam AS dan Taiwan

Tiongkok Naik Pitam, Ancam AS dan Taiwan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Foto: Reuters

jpnn.com, WASHINGTON - Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok menegang. Pada Sabtu (22/9), seharusnya dua petinggi angkatan laut dua negara itu bertemu. Namun, Tiongkok membatalkan sepihak rencana tersebut pada detik-detik terakhir. Keputusan mendadak itu jelas mengecewakan Pentagon.

''Kami hanya diberi tahu bahwa Laksamana Madya Shen Jin Long harus segera kembali ke Tiongkok,'' ujar Jubir Pentagon Letkol Dave Eastburn kepada CNN pada Senin (24/9).

Dia tidak mendapatkan informasi tentang keputusan tersebut. Padahal, pertemuan formal yang sudah direncanakan semacam itu semestinya dibatalkan minimal 48 jam sebelumnya.

Shen yang menjabat pemimpin People's Liberation Army Navy (PLAN) dijadwalkan bertemu dengan Kepala Operasi Nasional AL AS Laksamana John Richardson. Mereka seharusnya bertemu di sela International Seapower Symposium di Newport, Negara Bagian Rhode Island.

Namun, menjelang pertemuan tersebut, Shen tiba-tiba pulang ke Tiongkok. Padahal, dia dan Richardson sudah sama-sama berada di Naval War College yang menjadi lokasi simposium.

Pertemuan Shen dan Richardson itu sejatinya bisa menjadi oase di tengah padang gurun. Sebab, jika terlaksana, pertemuan tersebut berpotensi menyetop perang dagang dan aksi saling gertak dua negara.

Sayangnya, pertemuan yang sudah dinanti-nantikan itu batal. Bersamaan dengan itu, Tiongkok memanggil duta besar dan atase pertahanan AS di Beijing untuk menyampaikan protes langsung.

''AS benar-benar merusak hubungan dua negara,'' kata Jubir Kemenlu Tiongkok Geng Shuang menurut CNBC.

Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok menegang. Seakan perang dagang belum cukup, kini Washington malah menjual senjata ke Taiwan

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News