Tiongkok Protes Norwegia

Buntut Aktivis yang Dianugerahi Nobel

Tiongkok Protes Norwegia
DUKUNGAN - Pendemo pro-demokrasi di Hong Kong, saat memberikan dukungan terhadap Liu Xiaobo. Foto: Kin Cheung/AP.
"Liu sudah memberikan kontribusi yang luar biasa untuk perkembangan HAM, kemerdekaan dan kesetaraan di Tiongkok selama 20 tahun terakhir," kata Albert Ho, ketua Partai Demokrasi Hongkong, sebagaimana diberitakan Agence France-Presse. Karena itu, dia mengimbau semua pihak mendukung penegakan demokrasi di Tiongkok. Dia juga berharap, pemerintah Hu bersedia membebaskan Liu dan mencabut status tahanan rumah Liu Xia. Sebelumnya, Jerman pun merilis imbauan serupa.

Liu Xia ditetapkan sebagai tahanan rumah sepulang mengunjungi suaminya di penjara pemerintah yang terletak di Jinzhou, Provinsi Liaoning. Keduanya berbincang selama sekitar satu jam. Konon, mereka membahas Nobel Perdamaian yang akan diserahkan Desember mendatang. "Pemerintah Tiongkok tidak ingin Liu Xia mewakili suaminya menerima penghargaan bergengsi tersebut di Oslo," kata Willy Lam, dosen ilmu sejarah pada Chinese University di Hong Kong, soal status tahanan rumah Liu Xia.

Kemarin, kritik terhadap kebijakan pemerintah Tiongkok juga dilontarkan Dalai Lama. Pemenang Nobel Perdamaian 1989 itu berharap, pemerintahan Hu bisa menghargai apresiasi yang diberikan Komite Nobel Norwegia kepada Liu. "Pemerintah harus berubah dan sebaiknya bisa menerima pendapat yang berbeda," ujarnya saat transit di Bandara Internasional Tokyo kemarin. Pemimpin spiritual Tibet itu hendak kembali ke India setelah mengunjungi Amerika Serikat (AS). (hep/dos/ito/jpnn)

BEIJING - Keputusan Komite Nobel Norwegia menganugerahkan Nobel Perdamaian 2010 kepada aktivis Tiongkok Liu Xiaobo Jumat lalu (8/10), memantik kontroversi.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News