Tiongkok Ubah Proyeksi, Indonesia Wajib Waspada
Selama ini, Indonesia memang masuk dalam jebakan itu dengan pendapatan per kapita USD 3.400 per tahun.
Untuk keluar dari middle income trap, Indonesia harus memiliki produk domestik bruto (PDB) per kapita lebih dari USD 12.000 pada 2030.
”Bonus demografi yang dinikmati Indonesia saat ini juga mendukung penguatan industri manufaktur,” imbuh Yoga.
Indonesia juga harus mampu menarik wisatawan Tiongkok dengan memperbanyak penerbangan langsung.
Banyaknya penerbangan langsung dari Tiongkok ke Sulawesi terbukti meningkatkan turis dan mendorong pertumbuhan sektor UMKM.
”Nanti bisa mendatangkan uang dari wisatawan Tiongkok dan mungkin investasi FDI,” paparnya.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, Tiongkok melakukan rebalancing dalam bentuk deindustrialisasi dan peningkatan upah buruh. (rin/c25/noe)
Indonesia dituntut mencari pasar dan sumber foreign direct investment (FDI) lain.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Begini Efek Bansos terhadap Pertumbuhan Ekonomi
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi
- Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Indonesia Diperkirakan Lebih Baik
- Tren Pemulihan Ekonomi Makin Solid Setelah Pandemi Covid-19 Berlalu
- Triwulan I 2024: Ekonomi Sumsel Tumbuh 5,06 Persen, Jumlah Penduduk Bekerja juga Naik
- Ekonomi Jakarta Tumbuh 4,7 Persen pada Triwulan I 2024, Lebih Rendah dari Nasional