Tips Agar Kode OTP Tidak Mudah Diretas

Tips Agar Kode OTP Tidak Mudah Diretas
Cara mengamankan yang merupakan rangkaian karakter numerik atau alfanumerik yang dihasilkan secara otomatis. ilustrasi. Foto : Ricardo/JPNN.com

Kode ini terdiri dari numerik atau alfanumerik yang dapat berubah setiap 30 atau 60 detik, tergantung bagaimana token dikonfigurasi.

Seperti namanya, kode ini hanya dapat digunakan sekali dan kadaluarsa setelah waktu yang ditentukan. Kode ini dapat dikirim ke pengguna melalui email, panggilan telepon, aplikasi autentikator (seperti Google Authenticator atau Microsoft Authenticator), pesan teks atau push message.

Salah satu penggunaan kode ini yang paling umum adalah ketika pengguna lupa kata sandinya, atau akunnya dibobol. OTP dapat diberikan kepada pengguna untuk mengakses akunnya sebelum diminta untuk mengatur ulang kata sandinya.

Jika pengguna memiliki kata sandi yang statis, maka peretas bisa memiliki akses ke akun yang mudah. Tetapi ketika kode ini digunakan, kata sandi yang diretas tidak lagi valid. Sebab, sudah digunakan sekali ketika masuk ke akun dan karenanya tidak dapat digunakan kembali.

Kode ini juga dapat menambahkan lapisan otentikasi tambahan. Dengan menggunakan token keamanan, kode ini dapat diberikan bagi pengguna sebagai bentuk otentikasi tambahan, yang meningkatkan keamanan dan mengurangi risiko pelanggaran.

Cara Amankan Kode OTP

1. Jaga privasi kode

Jangan pernah membagikan kode dengan siapapun.

Bahkan termasuk anggota keluarga, teman dan orang yang mengaku sebagai perwakilan bank, perusahaan telepon, hingga jaringan langganan.

Cara mengamankan kode OTP yang merupakan rangkaian karakter numerik atau alfanumerik yang dihasilkan secara otomatis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News