Tips Dokter Spesialis Bagi Diabetesi agar Kadar Gula Aman Selama Berpuasa

Tips Dokter Spesialis Bagi Diabetesi agar Kadar Gula Aman Selama Berpuasa
Tips dokter agar kadar gula darah aman selama berpuasa. Foto: Allodokter

Menurut dr. Reinaldo, hal ini terjadi karena adanya perubahan drastis pada pola makan. Intensitas tidur juga ikut berubah drastis, dengan waktu bangun lebih pagi dari waktu biasanya.

Pada umumnya waktu tidur dilanjutkan pada saat siang hari. Ini akan memengaruhi metabolisme glukosa atau gula darah.

Hal itu berisiko mengalami komplikasi seperti gula darah rendah (hipoglikemia), gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia), dan juga risiko kurang cairan atau dehidrasi.

"Jika kondisi gula darah kita tinggi maka cenderung darah mengental. Jadi, kalau gula darahnya masih belum terkontrol itu akan timbul risiko dehidrasi," ucap dokter Reinaldo.

Dia melanjutkan, sebaiknya penilaian risiko berpuasa bagi pasien diabetes dilakukan 1-1,5 bulan sebelum menjalani puasa, agar saat menjalankan puasa, gula darah bisa baik dan tidak terjadi komplikasi.

Penilaian risiko puasa bagi pasien diabetes meliputi beberapa faktor, di antaranya adalah riwayat kontrol gula darah sebelumnya, nilai HbA1C, fungsi ginjal, sedang hamil atau tidak bagi wanita.

Selanjutnya, ada riwayat komplikasi akut diabetes apa tidak dalam 3 bulan terakhir, seberapa kompleks obat-obatan atau terapi insulin yang dilakukan dan juga kepatuhan dalam memeriksa gula darah sehari-hari.

Pemeriksaan yang perlu dilakukan saat akan berpuasa harus dijaga kadar gulanya dan memeriksa HbA1c, yaitu rata-rata gula darah  dalam 3 bulan terakhir. 

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan tips agar diabetesi bisa berpuasa dengan aman tanpa khawatir kadar gula naik turun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News