TKW Asal NTB Nyaris Diperkosa Majikan di Arab Saudi

TKW Asal NTB Nyaris Diperkosa Majikan di Arab Saudi
Keluarga Muliati binti Dahri Siatih, salah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal NTB di Arab Saudi. Muliati nyaris menjadi korban pemerkosaan oleh majikannya. FOTO: Lombok Post/JPNN.com

Muliati saat itu dipaksa untuk memasuki kamar, satu orang menodong pisau pada lehernya sementara kedua lainnya mencoba memegang tangan Muliati dan berusaha membuka celana dan celana dalamnya. Walaupun usaha ini berhasil, Muliati tetap melakukan perlawanan dengan cara menendang dan memukul ketiga lelaki. Karena saking ketakutan, Muliati lari dan loncat dari rumah lantai dua ke lantai satu.

Ketika terjatuh ke lantai satu, ia rasakan dada terasa sesak dan kaki kesakitan. Tetapi ia masih berusaha berdiri dan bisa lari minta pertolongan. Selanjutnya ia bisa ditolong oleh warga dan polisi setempat. Muliati selanjutnya dibawa ke Kantor Mahara Agency tempat penyaluran TKI, dan Agency selanjutnya membawanya ke Rumah Sakit. Muliati tidak tahu apa nama rumah sakitnya, karena saat diantar ke rumah sakit ia dalam keadaan pingsan.

Di Rumah sakit, Muliati ternyata harus dioperasi karena ternyata tulang rusuk sebelah kanan ditemukan patah. Ia dipasangi besi penyanggah (pen) untuk menyambungkan tulang rusuk yang patah. Sampai sekarang ia masih merasakan sakit pada dadanya serta bekas operasi. Di sisi lain ia terus menerus keluar darah pada bagian hidung dan telinganya. Termasuk juga ia selalu pingsan. Yang sangat disesalkan, biaya rumah sakit tidak ditanggung oleh agency dan/atau oleh majikan, tetapi dibayar sendiri dari hasil jerih payahnya ia bekerja.

Lebih satu minggu dirawat di rumah sakit, selanjutnya Muliati dibawa lagi ke Mahara Agency. Bukannya Muliati istirahat, tetapi ia dikirim lagi ke rumah majikan tempat majikan kedua. Di tempat ini majikan tetap memperlakukan Muliati sebagai tenaga kerja biasanya, walaupun ia tahu, bahwa ia baru selesai melakukan operasi.

Dua hari bekerja, Muliati tidak kuat, akhirnya dibantu oleh teman-teman para TKI lainnya yang sama-sama bekerja sebagai pembantu rumah tangga, membawanya kembali ke rumah sakit. Tetapi ia tidak bisa melakukan tindakan medis lanjutan, karena hasil rekam medis sebelumnya disobek oleh agency. Posisi Muliati sekarang bersama teman-teman di sebuah kantor penampungan di Sarikah Mahara Alwadi Exit 6 Riyadh, Arab Saudi.

Dari kasus yang dialami Muliati, Saleh menyimpulkan beberapa hal. Pertama, Muliati telah dipalsukan identitas dan dokumen penempatannya. Kedua, Muliati telah diberangkatkan resmi oleh pemerintah dan PPTKIS.

Ketiga, Muliati mendapatkan perlakuan pelecehan seksual dan usaha perkosaan. Muliati sekarang dalam keadaan sakit dan berada di Riyadh, Arab Saudi yang harus secepatnya mendapatkan perawatan. Terindikasi ada pelanggaran tindak pidana perdagangan orang, mal administrasi layanan penempatan, pelanggaran sistem kependudukan dan beberapa tindak pidana penipuan.

Untuk itu, pihak keluarga meminta bantuan Bupati Lombok Barat dan Gubernur NTB membantu secepatnya pemulangan Muliati ke Lombok. Pemerintah kabupaten atau provinsi melakukan perawatan lanjutan. Serta meminta pemerintah menghukum para pelaku yang telah membuat Muliati sengsara.(ili/cr-tea/r7)


Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri sangat rentan menjadi korban kekerasan. Tidak hanya kekerasan fisik, tetapi juga kekerasan psikis hingga


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News