TNI AL Bantu Evakuasi Kru Kapal Terdampak Cuaca Buruk

TNI AL Bantu Evakuasi Kru Kapal Terdampak Cuaca Buruk
KRI Imam Bonjol-383 membantu proses evakuasi penyelamatan terhadap kru Kapal MV 8 Langsa AP ONE jenis Floating Production Storage Offshore (FPSO) di Perairan Lhokseumawe, Aceh Utara, Jumat (1/12). Foto: Dispen Koarmabar

jpnn.com, LHOKSEUMAWE - KRI Imam Bonjol-383 Koarmabar yang sedang melaksanakan Operasi Walya Udhaya-17 BKO Gugus Keamanan Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Guskamlabar), berhasil membantu proses evakuasi penyelamatan terhadap kru Kapal MV 8 Langsa AP ONE jenis Floating Production Storage Offshore (FPSO) di Perairan Lhokseumawe, Aceh Utara, Jumat (1/12).

Kejadian bermula saat MV 8 Langsa AP ONE terkena cuaca buruk di perairan Lhoksemawe. Pada saat kejadian, kecepatan angin antara 40-50 knot dan tinggi gelombang mencapai 7 meter.

Hal ini menyebabkan jangkar haluan dan buritan MV 8 Langsa putus, ditambah dengan kebocoran di bagian lambung kapal. Menyikapi situasi darurat tersebut, maka pihak kru kapal segera melaporkan kejadian tersebut kepada otoritas aparat setempat Lantamal I Belawan dalam hal ini Lanal Lhokseumawe.

TNI AL Bantu Evakuasi Kru Kapal Terdampak Cuaca Buruk

Proses Evakuasi Kru Kapal MV 8 AP ONE di perairan Lhoksemawe

Selanjutnya, Lanal Lhokseumawe melaksanakan koordinasi dengan Koarmabar dengan diteruskan kepada Guskamlabar. Dengan cepat Guskamlabar segera mengirimkan KRI IBL-383 dari Sabang. KRI IBL-383 segera bergerak dari Sabang pada Kamis malam menuju ke lokasi pencarian di perairan Lhoksemawe Aceh.

Pada Jumat pagi (1/12), KRI IBL-383 berhasil menemukan Kapal MV 8 AP ONE di perairan Lhoksemawe. Selanjutnya berhasil melaksanakan komunikasi melalui kontak radio komunikasi, dimana diperoleh keterangan bahwa seluruh personel yang berada di atas kapal berjumlah 23 Orang dalam keadaan selamat dan aman. Namun mereka masih trauma dikarenakan sehari sebelumnya terkena cuaca buruk yang menyebabkan rantai jangkar putus.

Pada saat KRI IBL-383 tiba di lokasi, situasi masih dalam keadaan cuaca buruk dimana tinggi gelombang rata-rata 5-6 meter dengan kecepatan angin 60 Knot, sehingga proses evakuasi tertunda dikarenakan KRI IBL-383 tidak dapat merapat di kapal MV 8.

Lanal Lhokseumawe melaksanakan koordinasi dengan Koarmabar dengan diteruskan kepada Guskamlabar. Dengan cepat Guskamlabar segera mengirimkan KRI IBL dari Sabang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News